Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah kondisi pasar saham yang lagi menurun, perusahaan yang ada di pipeline IPO saham tetap melanjutkan rencana melantai di bursa.
Penutupan IHSG sudah berada di bawah 5.000 sejak 9 Juni 2015. Saat itu, IHSG ditutup di posisi 4.899,88. Sejak saat itu, hingga Kamis, (27/8/2015), IHSG sudah merosot 469,25 poin ke 4.430,63.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan sampai saat ini tidak ada satu pun perusahaan dalam pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham yang menunda rencananya. Menurutnya, kondisi saat ii tidak mempengaruhi perusahaan untuk menunda rencana IPO saham.
"Dari data, perusahaan yang sudah melakukan registrasi, tidak ada yang menunda. Bahkan, sudah ada yang tambah," katanya, Kamis, (27/8/2015).
Menurut Samsul, beberapa perusahaan malah sudah bertemu dengan direksi bursa untuk menyatakan minat menggelar IPO. Berdasarkan berita Bisnis per 12 Agustus 2015, terdapat lima perusahaan yang ada di dalam pipeline IPO saham. Mereka adalah PT Victoria Insurance, PT Internux, PT Vallianz Offshore Maritim, PT Mitra Komunikasi Nusantara, dan PT Ciputra Residence.
Sejak awal tahun hingga medio Agustus 2015 baru 12 emiten mencatatakan diri ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah itu belum separuh dari target BEI sebanyak 30 emiten baru tahun ini.