Bisnis.com, JAKARTA—Harga obligasi menguat di tengah perdagangan Kamis (27/6/2015) seiring dengan apresiasi tajam rupiah di pasar spot.
Data dari bloomberg menunjukkan obligasi pemerintah RI bertenor 10 tahun (FR56) menguat 0,19% di pasar sekunder pada pukul 11.12 WIB dengan yield di 8.922%, merosot 3 basis poin.
“Rupiah yang melemah menjaga sentimen negatif di pasar SUN. Secara umum sentimen negatif akan semakin berkurang ke depan, walaupun ancaman pelemahan rupiah yang lebih dalam masih akan tetap ada,” kata Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia.
Nico memperkirakan hari ini obligasi berpotensi bergerak flat hingga naik terbatas. Sentimen positif domestik yang masih seret dan ancaman pelemahan rupiah adalah faktor yang menahan pergerakan perdagangan obligasi.
Rupiah hari ini sempat terapresiasi hingga 0,71% atau menguat 101 poin ke Rp14.042 per dolar AS dan diperdagangkan menguat 77 poin atau 0,54% ke Rp14.056 WIB pada pukul 11.16 WIB.
Tanggal | Harga | Yield (%) |
27 Agustus (11.12 WIB) | 96,201 (+0,19%) | 8.922 |
26 Agustus | 96,019 (-0,07%) | 8,949 |
25 Agustus | 96,085 (+0,35%) | 8,939 |
24 Agustus | 95,748 (-0,75%)
| 8,989 |