Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah masih tertekan, melemah 0,56% atau turun 79 poin ke Rp14.133 per dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (26/8/2015) rupiah melemah 36 poin atau 0,26% ke Rp14.090/US$.
Rupiah masih tertekan, melemah 0,56% atau turun 79 poin ke Rp14.133 per dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot.
Rupiah bergerak di level Rp14.143 per dolar AS pada pukul 13:59 WIB, melemah 0,63% atau terdepresiasi 89 poin dari level penutupan kemarin.
Mata uang Garuda melemah di saat indeks dolar Amerika Serikat melemah 0,45% ke 94,105. Yuan cenderung stagnan, melemah lebih tipis dari 0,01% di pasar spot domestik.
Di pasar offshore, yuan menguat 0,31%. Adapun ringgit telah anjlok 1,2% pada pukul 14:00 WIB.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) merosot melebihi Rp14.100 per dolar AS pada Rabu (26/8/2015),
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor di Rp14.102 per dolar AS, melemah 35 poin atau terdepresiasi 0,25% dari kurs Selasa.
Rupiah merosot tajam di pasar spot. Mata uang Garuda melemah 0,34% atau terdepresiasi 48 poin ke Rp14.102 per dolar AS pada pukul 10.05 WIB.
Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan tekanan masih berlanjut menjelang rapat The Fed pada pertengahan bulan depan.
“Berbagai kebijakan stabilisasi nilai tukar dan pasar modal yang baru diluncurkan belum terlihat memberikan efek signifikan terhadap rupiah,” kata Rangga.
Rupiah melemah 0,46% atau turun 65 poin ke Rp14.199 per dolar AS di jeda siang perdagangan bursa saham.
Rupiah diperdagangkan melemah 0,35% atau terdepresiasi 49 poin ke Rp14.103 per dolar AS pada pukul 11:17 WIB.
Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan pelonggaran kebijakan moneter China membuat yuan melemah dan menambah tekanan terhadap rupiah.
PBOC menetapkan kurs renminbi hari ini di 6,40430 per dolar AS, melemah 0,09% dari kurs kemarin. Yuan melemah 0,03% di pasar spot domestik, namun menguat 0,32% di pasar spot offshore.
"Bank sentral China turunkan suku bunga. Kelihatannya akan berdapak negatif. Semalam Dow (Jones) buka positif, akhirnya ditutup minus.Tingkat suku bunga diturunkan akan buat yuan melemah. (Jika) itu terjadi akan membuat rupiah melemah lagi," kata Wafi saat dihubungi hari ini, Rabu (26/8/2015)..
Mata uang di Asia Tenggara masih cenderung melemah. Dolar Singapura bertahan menguat 0,08%.
Mata uang lainny melemah, yaitu peso Filipina (-0,18%), ringgit Malaysia (-1,97%), baht Thailand (-0,27%), rupiah melemah 0,35% ke Rp14.104/US$.
Mata uang di Asia Tenggara mayoritas melemah. Hanya dolar Singapura yang menguat 0,08%.
Lainnya melemah, yaitu peso (-0,22%), ringgit Malaysia (-1,74%), baht Thailand (-0,25%), dan rupiah melemah 0,37% ke Rp14.105.
Nampaknya pasar uang Asean tidak merespons positif pemangkasan suku bunga oleh bank sentral China (PboC).
Pasar nampaknya lebih menyorotui perbaikan sejumlah data ekonomi AS, serta kembali menyoroti jadual rapat bank sentral AS Federal Reserve yang akan digelar 16—17 September 2015.
“Data AS yang diumumkan membaik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (26/8/2015).
Adapun data AS yang dirilis dini hari adalah:
- Consumer Confidence Index AS naik ke 101,5 dari 90,9
- New Home Sales AS naik ke 507.000 dari 481.000
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8/2015) menunggu respons kebijakan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral China.
“Keputusan PBoC memangkas suku bunga dan menurunkan GWM untuk menstimuli perekonomian seharusnya memberikan sentimen positif, akan tetapi jika itu berarti tekanan tambahan untuk yuan melemah reaksi pasar bisa negatif,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (26/8/2015).
Rangga mengatakan data AS yang diumumkan membaik, berhasil membantu mendorong naiknya indeks dolar serta yield US Treasury yang terus tertekan semenjak minggu lalu.
Harga komoditas juga mulai berbalik menguat. Akan tetapi S&P 500 yang sempat naik di pembukaan terkoreksi menjelang penutupan, menunjukkan keraguan investor bahwa perekonomian AS akan benar-benar membaik.
Dari dalam negeri, ujarnya, berbagai kebijakan stabilisasi nilai tukar dan pasar modal yang baru diluncurkan belum terlihat memberikan efek signifikan terhadap rupiah.
Rangga mengatakan harga minyak dan komoditas lain yang mulai naik malam tadi, berpeluang mengurangi tekanan pelemahan rupiah.
“Secara umum tekanan pelemahan seharusnya tetap ada menjelang pengumuman FOMC meeting tengah bulan depan. Angka pertumbuhan uang beredar Juli ditunggu hari ini, diperkirakan turun, angka tersebut bisa dijadikan sinyal terhadap prospek pertumbuhan ke depan,” kata Rangga.
Rupiah diperdagangkan di level Rp14.076 per dolar AS setelah bursa saham dibuka, terdepresiasi 0,16% atau 22 poin dari level penutupan kemarin.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (26/8/2015) rupiah melemah 36 poin atau 0,26% ke Rp14.090/US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8/2015) bergerak di kisaran Rp14.025—Rp14.125.
Indeks dolar AS, Selasa ditutup menguat 1,28% atau 1,198 poin ke 94,53