Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Selasa (18/8/2015) rupiah melemah 10 poin atau 0,07% ke Rp13.832/US$.
Pada pk. 08:01 WIB, rupiah jadi melemah 5 poin ke Rp13.827/US$, dan bergerak di kisaran 13.818—13.832.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah jatuh ke level terendah dalam 17 tahun perdagangan terakhir, setelah data neraca perdagangan menunjukkan perlambatan ekonomi Indonesia.
Ekspor turun 19,2% pada Juli dari tahun sebelumnya, penurunan terbesar sejak Agustus 2012. Angka itu tidak menjadi tanda membaiknya kenaikan pertumbuhan kuartal ini, setelah ekspansi melambat untuk setidaknya sejak 2009.
"Pertumbuhan terus menjadi perhatian besar," kata Irene Cheung, Ahli Strategi Mata Uang ustralia & New Zealand Banking Group Ltd seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/8/2015).
Hal ini, ujarnya, menambah pelemahan rupiah. Ditambah penguatan dolar yang lebih kuat akibat devaluasi yuan.
"Implikasi utama adalah hal itu menunjukkan Bank Indonesia tidak akan lagi terlalu sibuk dengan current account defisit (defisit transaksi berjalan)," kata Gundy Cahyadi, Ekonom DBS Group Holdings Ltd.
Dikemukakan Bank Indonesia akan meninjau suku bunga acuannya pada sore ini. Semua 17 analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan tingkat suku bunga akan dipertahankan di level 7,5%.
Rupiah diperdagangkan melemah 0,12% atau turun 17 poin ke Rp13.839 per dolar AS setelah perdagangan saham sesi I berakhir.
Kurs tengah Bank Indonesia ditetapkan di Rp13.831 per dolar AS pada Selasa (18/8/2015), kurs jual telah menembus Rp13.900.
Bank Indonesia hari ini menetapkan kurs tengah di Rp13.831 per dolar AS. Nilai referensi tersebut lebih lemah 0,49% atau terdepresiasi 68 poin dari kurs yang ditetapkan pada Kamis.
Rupiah melemah 0,14% atau terdepresiasi 20 poin ke Rp13.842 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia pagi ini melemah. Ringgit Malaysia kembali menjadi mata uang yang paling tertekan, turun 0,57% pada pukul 10:56 WIB.
Pada sekitar waktu yang sama, dolar Singapura menguat 0,05%, Baht turun 0,01%, yen menguat 0,05%, sedangkan peso melemah 0,11%.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terdepresiasi menembus level Rp13.800 per dolar AS pada Selasa (18/8/2015).
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.831 per dolar AS, melemah 0,49% atau 68 poin dari kurs Jisdor Jumat.
Rupiah bergerak tipis di pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, terapresiasi 0,04% atau menguat 5 poin ke Rp13.817 per dolar AS.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Selasa (18/8/2015) rupiah melemah 10 poin atau 0,07% ke Rp13.832/US$.
Pada pk. 08:01 WIB, rupiah jadi melemah 5 poin ke Rp13.827/US$, dan bergerak di kisaran 13.818—13.832.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Selasa (18/8/2015) dibuka menguat 0,05% ke 96,850.
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (18/8/2015) bergerak pada rentang Rp13.754- Rp13.777.
Indeks dolar AS pada Senin ditutup menguat 0,3% ke 96,806
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (17/8/2015) rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,25% ke Rp13.822/US$.
Rupiah melanjutkan pelemahannya di tengah tekanan devaluasi yuan dan penurunan harga komoditas.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini, Selasa (18/8/2015)? Ikuti lajunya secara live mulai pembukaan hingga penutupan.