Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HM Sampoerna (HMSP) Rights Issue Rp26,7 Triliun

Perusahaan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) menerbitkan 269,72 juta lembar saham baru melalui mekanisme rights issue dengan total perolehan dana maksimum Rp26,7 triliun.
HM Sampoerna rights issue Rp26,7 triliun/sampoerna.com
HM Sampoerna rights issue Rp26,7 triliun/sampoerna.com

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) menerbitkan 269,72 juta lembar saham baru melalui mekanisme rights issue dengan total perolehan dana maksimum Rp26,7 triliun.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perseroan, Rabu (12/8/2015), penawaran umum terbatas (PUT) I ini akan dilakukan dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Total saham baru yang diterbitkan akan bernilai Rp100 per lembar. Ketentuannya, setiap pemegang 65 saham lama HMSP akan berhak atas 4 HMETD.

Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan antara Rp63.000-Rp99.000 setiap lembar saham.

PUT tahap pertama ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan jumlah saham yang dimiliki pemegang bukan pengendali minimum 50 juta lembar atau 7,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Apabila PT Philip Morris Indonesia (PMID) tidak melaksanakan seluruh haknya dalam PUT, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya. Pemegang saham lama yang tidak menyerap rights issue akan terdilusi maksimum 5,8%.

Saat ini, pemegang saham HM Sampoerna terdiri dari PMID sebesar 98,18% dan publik hanya menggenggam 1,82%. Bila Philip Morris menyerap, maka struktur kepemilikan saham tidak akan mengalami perubahan.

Dana yang dihimpun dari rights issue tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan perseroan secara umum, serta untuk modal kerja, termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja.

Per 30 Juni 2015, total pinjaman jangka pendek pihak ketiga HMSP mencapai Rp1,57 triliun dengan pihak berelasi Rp2,32 triliun. Secara keseluruhan, liabilitas perseroan mencapai Rp14,42 triliun.

Pada 10 Agustus 2015 lalu, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai Rp4,52 triliun atau Rp1.033 per lembar. Dividen tersebut merupakan saldo laba perseroan sejak 1999-2014 yang akan dibayarkan pada 9 September 2015.

Perseroan menunjuk PT Sirca Datapro Perdana sebagai pelaksana pengelola administrasi saham dan sebagai agen pelaksana PUT tersebut.

Rencananya, permohonan pencatatan saham tambahan HMETD akan dilakukan pada 17 September 2015. RUPSLB terkait HMETD ini akan digelar pada 18 September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper