Bisnis.com, JAKARTA—CPO diperdagangkan di level terendah 10 bulan pada Senin (3/8/2015) tertekan oleh spekulasi penurunan permintaan China.
Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini anjlok 3,07% ke harga 2.055 ringgit per ton.
Komoditas tersebut terus tertekan antara harga 2.049—2.112 ringgit per ton setelah dibuka melemah 0,38% ke harga 2.112 ringgit per ton.
CPO jatuh ke harga terendah sejak 11 September 2014 setelah data manufaktur China merosot ke level terendah dalam 2 tahun pada Juli.
Penurunan kinerja manufaktur China memperkuat spekulasi perlambatan pertumbuhan ekonomi importir CPO terbesar kedua dunia tersebut.
Indikasi penurunan permintaan terjadi pada musim produksi kelapa sawit tertinggi di malaysia, yaitu antara Juli—Oktober.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Oktober 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
3/8/2015 (16.59 WIB) | 2.055 | -3,07% |
31/7/2015 | 2.118 | -0,28% |
30/7/2015 | 2.124 | +0,62% |
29/7/2015 | 2,111 | -0,94% |
28/7/2015 | 2.131 | -0,42% |
Sumber: Bloomberg