Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO anjlok di awal perdagangan Senin (3/8/2015) mengikuti penurunan tajam harga kedelai di Amerika Serikat.
Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,38% ke harga 2.112 ringgit per ton.
CPO diperdagangkan merosot 1,37% ke harga 2.091 ringgit per ton pada pukul 10:18 WIB setelah sempat jatuh hingga 1,60% ke harga 2.086 ringgit per ton.
Penurunan tajam pada harga CPO terjadi setelah harga minyak kedelai anjlok di bursa komoditas Chicago dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Minyak kedelai kontrak Desember 2015 anjlok 1,07% pada penutupan perdagangan Jumat dan semakin merosot dengan tekanan 0,86% ke harga US$30,13/pound pada pukul 10.23 WIB.
Harga minyak yang rendah juga membebani pergerakan harga CPO. Minyek jenis Brent anjlok 2,06% ke US$52,21/barel pada penutupan Jumat dan diperdagangkan melemah 0,44% ke harga US$51,98/barel pada pukul 10:23 WIB.
Minyak mentah berpengaruh pada daya saing BBM jenis biodisel yang diproduksi menggunakan CPO, sedangkan minyak kedelai merupakan bahan baku subtitusi CPO dalam industri produk konsumer.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Oktober 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
3/8/2015 (10.18 WIB) | 2.091 | -1,37% |
31/7/2015 | 2.120 | -0,19% |
30/7/2015 | 2.142 | +0,62% |
29/7/2015 | 2.111 | -0,94% |
28/7/2015 | 2.131 | -0,42 |
Sumber: Bloomberg