Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH: Efek Currency Wars, Pemerintah dan BI Diminta Kawal Volatilitas

Eric mengatakan rupiah sulit rebound dari level sekarang karena tidak ada sentimen positif dari dalam negeri. Standard Chartered memproyeksikan rupiah akan ada di level Rp13.900 pada akhir 2015.
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah sulit rebound dari level nilai tukar saat ini. Bank Indonesia dan pemerintah diminta fokus menjaga volatilitas sampai rupiah stabil di level baru.

Kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (31/7/2015) ditetapkan di Rp13.481 per dolar AS. Rupiah diperdagangkan melemah hingga 0,30% di pasar spot dengan titik terlemah harian di Rp13.498.

Eric Sugandi, Ekonom Standard Chartered mengatakan dampak normalisasi kebijakan bank sentral AS The Fed dan efek currency wars negara berkembang pada rupiah terlalu kuat.

Antisipasi pengetatan moneter AS membuat dolar perkasa, dan menekan mata uang negara-negara berkembang seperti rupiah.

Apalagi dalam beberapa hari terakhir ketika rilis data terus memperkuat indikasi pemulihan ekonomi AS.

Eric mengatakan rupiah sulit rebound dari level sekarang karena tidak ada sentimen positif dari dalam negeri. Standard Chartered memproyeksikan rupiah akan ada di level Rp13.900 pada akhir 2015.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berada di level 4,7% pada kuartal II/2015. Adapun penurunan defisit transaksi berjalan sudah tidak menjadi faktor penggerak rupiah karena telah lama diprediksi.

Inflasi yang rendah, lanjutnya, juga tidak bisa menjadi sentimen positif karena sangat dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga BBM pada 2014.

”Di domestiknya sendiri belum ada hal yang bisa mengangkat rupiah, akan ada rilis PDB, tapi ekspektasi marekt enggak begitu bagus. Fokusnya sekarang adalah jaga volatilitas,” kata Eric.

Rupiah adalah mata uang Asia dengan volatilitas tertinggi dibandingkan mata uang Asia lain, bersama ringgit Malaysia.

Ringgit telah merosot 8,46% sepanajng 2015, sedangkan rupiah telah terdepresiasi 8,14%.

“Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah baik, mengintervensi agar rupiah tidak terlalu begejolak. Pemerintah juga bisa mengantisipasi dengan dana cadangan jika terjadi sell off SUN,” papar Eric.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper