Bisnis.com, JAKARTA—IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan tipis pada pada Rabu (22/7/2015). Indeks sektor pertambangan anjlok terseret harga komoditas dunia.
IHSG turun 0,01% atau 0,29 poin ke level 4.869,56 pada jeda siang. Indeks melemah setelah pagi tadi dibuka menguat 0,37% ke level 4.887,73 dan berfluktuasi pada kisaran 4.859,46—4.894,37 sepanjang sesi I.
Kinerja IHSG sejalan dengan pergerakan indeks lain di Asia yang tertekan terseret pelemahan indeks bursa di Eropa dan Amerika Serikat.
Indeks STOXX 600, Dow Jones, dan Nasdaq kemarin ditutup melemah setelah perusahaan-perusahaan besar membukukan pendapatan di bawah estimasi, terutama perusahaan teknologi Apple Inc.
Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 4 indeks sektoralmelemah pada akhir sesi I dan 5 indeks sektoral menguat.
Indeks sektor pertambangan anjlok 1,81%. Saham perusahaan-perusahaan tambang merosot tajam menyusul tergelincirnya harga emas dan komoditas lain selama 5 hari Bursa Efek Indonesia libur.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi beban utama dengan pelemahan 1,11%, sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memimpin penguatan dengan kenaikan 1,75%.
Sebanyak 110 saham menguat dari 517 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Pelemahan terjadi pada 117 saham, sedangkan 290 saham lain stagnan.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka naik 0,70% ke level 413,34 dan bertahan menguat 0,01% ke level 413,97 pada jeda siang.