Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO BIKA: Ini Profil Perusahaan Binakarya Jaya Abadi

Sebagai emiten ke-516 yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. mulai diperdagangkan hari ini, Selasa (14/7/2015), dengan kode saham BIKA.
Binakarya Properti. /Bisnis.com
Binakarya Properti. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Sebagai emiten ke-516 yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. mulai diperdagangkan hari ini, Selasa (14/7/2015), dengan kode saham BIKA.

Perusahaan yang berdiri sejak 28 November 2007 itu menjadi emiten ke-11 yang terdaftar di BEI pada tahun ini. Emiten ini bergerak dalam bidang konstruksi dan pembangunan properti, investasi, perdagangan, manufaktur, jasa, dan transportasi darat. Kantor pusat Binakarya terletak di Mall Taman Palem Jakarta Barat.

Setelah penawaran perdana saham (initial public offering/IPO), Binakarya Jaya Abadi dimiliki oleh Budianto Halim (34,96%), Go Hengky Setiawan (37,03%), Leonardo Hans Halim (1,16%), Insinyur Putu Junikayasa (0,84%), Elizabeth Jane (0,42%), Buniarji Wibisono (0,25%), dan masyarakat (25,33%).

Hingga 31 Desember 2014, total aset Binakarya mencapai Rp1,73 triliun dari setahun sebelumnya Rp1,32 triliun. Total liabilitas mencapai Rp1,35 triliun dari Rp1,11 triliun dan ekuitas Rp376,77 miliar dari Rp217,58 miliar.

Sepanjang tahun lalu, Binakarya mengantongi pendapatan Rp957,41 miliar dari sebelumnya Rp746,64 miliar. Laba bersih perseroan mencapai Rp170,31 miliar dari Rp85,29 miliar.

Pendapatan perseroan ditopang oleh sektor properti yang mencapai Rp903,95 miliar atau 94% dari total revenue. Sedangkan, dari sektor manufaktur hanya mencapai 6% setara dengan Rp53,46 miliar.

Pada tahun ini, manajemen BIKA menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 36,8% menjadi Rp1,3 triliun dari tahun lalu. Direktur Binakarya Nathalia Setiawan mengatakan pendapatan tersebut merupakan pendapatan dari penjualan produk perseroan yang telah terjadi sebelumnya, dan sudah bisa dicatatkan pada tahun ini.

"Untuk laba kotor sekitar 40%-45% dari perolehan pendapatan, dan laba bersih sekitar 20%-25%," ungkapnya belum lama ini.

Dengan begitu, perseroan memperkirakan dapat memperoleh laba bersih sekitar Rp260 miliar-Rp325 miliar pada tahun ini. Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan antara 53%-91% dibanding perolehan laba pada 2014 yang tercatat Rp170 miliar.

Pada 2015, perseroan menjalankan setidaknya lima proyek residensial dan hotel dengan total investasi mencapai Rp2,19 triliun.

Proyek tersebut meliputi pengembangan Pluit Sea View dengan investasi sebesar Rp900 miliar, Foresque sebesar Rp550 miliar, Paradise Mansion sebesar Rp450 miliar, Casablanca East residence sebesar Rp160 miliar, dan hotel di Bali sebesar Rp130 miliar.

Adapun total marketing sales perseroan pada kuartal I/2015 diperkirakan mencapai Rp100 miliar-Rp200 miliar. Saat ini Binakarya memiliki cadangan lahan dengan total area sekitar 37 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper