Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO di Bursa Malaysia terkoreksipada Senin (13/7/2015) seiring penurunan harga minyak mentah menjelang akhir perundingan nuklir Iran.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka turun 0,82% ke harga 2.176 ringgit atau Rp7,62 juta per ton.
Harga komoditas tersebut terus tertekan pada kisaran 2.174—2.187 ringgit per ton dan diperdagangkan melemah 0,50% ke harga 2.183 ringgit per ton pada pukul 10.20 WIB.
Tren penurunan harga minyak mentah, yang berpengaruh terhadap penggunaan CPO dalam produksi biodisel, adalah salah satu faktor yang menekan pegerakan harga CPO di Bursa Malaysia.
Minyak mentah jenis WTI hari ini terus merosot setelah anjlok 7,36% sepanjang pekan lalu, dan turun 4,53% pada minggu sebelumnya.
Kontrak WTI untuk pengiriman Agustus 2015 merosot 1,46% ke harga US$51,97/barel pada pukul 10.30 WIB. Adapun minyak mentah jenis Brent diperdagangkan turun 1,76% ke harga US$57,70/barel.
Harga minyak mentah mentah terus tertekan selama perundingan nuklir Iran yang dimotori oleh Amerika Serikat.
Negara Barat berkomitmen membuka embargo terhadap minyak produksi Iran jika perjanjian pelucutan senjata nuklir tercapai, yang kemudian berpotensi meningkatkan suplai minyak mentah dunia.
Harga CPO Kontrak September di Bursa Malaysia
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
13/7/2015 (10.20 WIB) | 2.183 | -0,50% |
10/7/2015 | 2.194 | +0,32% |
9/7/2015 | 2.187 | +1,72% |
8/7/2015 | 2.144 | -2,94% |
7/7/2015 | 2.209 | -1,16 |
Sumber: Bloomberg