Bisnis.com, JAKARTA--Pemenang tender untuk pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) mengumkan telah membentuk badan usaha jalan tol (BUJT) bernama PT Citra Marga Lintas Jabar. BUJT itu nantinya akan menjadi penangung jawab pembangunan jalan tol sepanjang 8,15 km yang berlokasi di Jawa Barat tersebut.
Dilansir dari situs resmi perseroan, (Senin, 13/7/2015) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) bersama PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Jasa Sarana mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan untuk Pengusahaan Jalan Tol Soreang - Pasir Koja (Soroja). Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Agung Salim dan Suarmin Tioniwar selaku Direksi CMNP, Wakil Direktur Utama PT Wijaya Karya (WIKA) Budiarto dan Direktur Utama PT Jasa Sarana (JS) Soko Sandi Buwono.
Adapun, penandatanganan perjanjinan itu merupakan tindak lanjut dari kemenangan Konsorsium CMNP, WIKA dan JS atas Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Soroja sebagaimana amanat surat dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M. Basuki Hadimuljono. Pemenang tender diwajibkan untuk BUJT paling lambat 2 bulan dan menandatangai Perjanjian Pengusahaan jalan Tol (PPJT) paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat penetapan.
Dalam perjanjian tersebut juga disepakati komposisi kepemilikan saham yaitu 65% untuk CMNP, 25% untuk WIKA dan 10 % untuk PT Jasa Sarana serta membentuk PT Citra Marga Lintas Jabar yang akan menjadi BUJT ruas Soreang – Pasir Koja sepanjang 8,15 kilometer. Jalan tol ini nantinya akan menjadi jalur penting yang menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Soreang dan sekitarnya.
Pada kesempatan itu sekaligus ditetapkan susunan Direksi dan Komisaris PT Citra Marga Lintas Jabar yaitu Ir. R. Bagus Medi Suarso sebagai Direktur Utama, Agus Winarso dan Ahmad Fauzi sebagai Direktur, Suarmin Tioniwar sebagai Komisaris Utama, Feisal Hamka dan Diah Sosotya Wahjusari sebagai Komisaris.
Ruas tol dengan konsesi selama 45 tahun ini merupakan upaya untuk menjaga Going Concern Perseroan di masa depan. Jalan tol yang diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2016 ini akan menjadi sarana penunjang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional pada Agustus 2016 di Jawa Barat dan penyelenggaraan Asian Games pada Agustus 2018 di Jakarta, Palembang, dan Bandung.