Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,66% ke level 4.870,22 pada jeda siang BEI, Jumat (10/7/2015)
IHSG saat membuka perdagangan menguat 20,7 poin atau 0,43% ke 4.858,99.
Nampaknya pergerakan IHSG hari ini lebih mengikuti bursa AS yang berada di zona hijau.
Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan
IHSG akhirnya menguat pada akhir pekan setelah terus-terusan ditutup melemah pada 4 hari sebelumnya. IHSG hari ini naik 0,63% ke level 4.859,03.
Yuganur Widjanarko dari HD Capital mengatakan pergerakan kemarin dan penguatan hari ini adalah indikasi pergerakan IHSG belum jatuh ke tren negatif.
IHSG menguat setelah kemarin berhasil bertahan di atas level terendah 2015 meski tertekan oleh sentimen negatif dari China.
“Bargain hunting oleh pelaku pasar kemarin berhasil mengangkat IHSG kembali di atas low 4.825. Kami melihat ini seperti Oktober 2014, di mana IHSG break low dan namun akhirnya bisa rally rebound ke posisi all time high di akhir tahun 2014,” kata Yuganur kapada bisnis.com.
Saham perusahaan-perusahaan kimia naik tajam di bursa Korea turut mendorong kenaikan indeks KOSPI pada Jumat (10/7/2015).
Indeks KOSPI hari ini ditutup menguat 0,17% ke level 2.031,17. Kospi hari ini dibuka naik 0,45% ke level 2.936,89 kemudian berfluktuasi pada kisaran 2.024,76–2.037,84.
Sebanyak 425 dari 756 saham yang diperdagangkan di bursa Korea melemah. Adapun 259 saham hari ini menguat dan 72 saham lain stagnan.
Penguatan KOSPI dipimpin oleh dua perusahaan petrokimia. Saham LG Chem Ltd melonjak 5,50%, sedangkan saham Lotte Chemical naik 5,71%.
Indeks TOPIX rebound seiring meredanya kecemasan soal Yunani dan China, Indeks Nikkei merosot tertekan saham peritel Uniqlo.
Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,38% ke level 19.779,83 setelah dibuka melemah 0,13%. Nikkei bergerak fluktuatif antara level 19.720,15–19.978,24.
Fast Retailing Corp, pemilik jaringan peritel Uniqlo, anjlok 6% di bursa Jepang. Saham salah satu perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di Nikkei 225 itu tertekan setelah mengumumkan target laba jauh di bawah estimasi analis.
Di sisi lain, Tokyo Stock Price Index (TOPIX) rebound 0,23% ke level 1.583,55 setelah kemarin gagal bangkit ke zona hijau memanfaatkan momentum kenaikan bursa China.
Penguatan IHSG semakin tajam di sesi II dengan kenaikan 0,75% ke level 4.874,69. Penguatan IHSG ditopang aksi beli besar-besaran investor asing.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, memaparkan investor luar negeri sudah mencatatkan pembelian bersih Rp1,46 triliun pada sesi I.
Aksi beli asing terjadi seiring memudarnya sentimen negatif dari global dan sentimen positif dari penjelasan pemerintah tentang perekonomian Indonesia.
”(IHSG menguat karena) mulai meredanya kepanikan, serta efek penegas pemerintah tentang perekonomian kita yang melambat tapi tidak mengalami kemunduran,” kata William kepada bisnis.com.
IHSG menguat 0,66% ke level 4.870,22 pada jeda siang BEI.
“(Rebound bursa saham dan Yunani yang telah ajukan proposal menjadi sentimen positif bagi IHSG, sementara itu dari), dalam negeri juga ada sentimen bagus, yaitu penyerapan anggaran pembangunan mulai jalan,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (10/7/2015).
IHSG menguat 0,66% ke level 4.870,22 pada jeda siang BEI
IHSG terus menguat hingga jelang jeda siang. IHSG naik 0,58% ke 4.866,19.
“(IHSG kemungkinan) tidak (ditutup hingga 1% pada perdagangan hari ini). Masih susah untuk saat ini (naik hingga 1%). (IHSG) akan uji batas atas 4.878,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (10/7/2015).
IHSG naik 0,58% ke 4.866,28.
“(Bursa) Sanghai (sudah) rebound sampai 6% , (setelah pemerintah Tiongkok) melonggarkan aturan marjin, melakukan pegetatan (sehingga investor dalam melakukan aksi) jual tidak seenaknya. Market rebound. Sementara itu Yunani sudah mengajukan poposal baru, dan dibahas Minggu,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (10/7/2015).
Indeks Jakarta Islamic Index (JII) dibuka naik 0,7% ke 650,13
IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (10/7/2015) menguat 20,7 poin atau 0,43% ke 4.858,99.
Nampaknya pergerakan IHSG hari ini lebih mengikuti bursa AS yang berada di zona hijau.
Bursa Shanghai pada perdagangan pagi ini, Jumat(10/7/2015) melemah tipis,s etelah kemarin mengalami rebound terbesar.
Indeks Shanghai Stock Exchange Composite hari ini dibuka turun 0,05% ke 3.707,46. Penutupan Kamis (9/7/2015) menguat 5,76% ke 3.709,33.
Pada pukul 08.26 WIB atau pukul 09.26 waktu Shanghai, indeks masih di 3.707,46.
Dua indeks di bursa Jepang pada perdagangan pagi ini, Jumat (10/7/2015) bergerak berbeda.
Indeks Nikkei 225 pada pk. 08:14WIB atau 10:14 WIB waktu Tokyo melemah 0,21% ke 19.813,53.
Dari 225 saham yang ada, seperti yang ditampilkan data Bloomberg, tercatat 121 saham menguat, 98 melemah, 6 stagnan.
Indeks Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index Topix pada pukul 08:15 WIB atau pukul 10:03 waktu Tokyo, menguat 0,46% ke 1.587,14
Berikut prediksi analis atas pergerakan IHSG hari ini:
NHKSI: IHSG Amati Zona Positif Bursa Global, Rekomendai 6 Saham
Bursa Korea Selatan pada perdagangan pagi ini, Jumat (10/7/2015) menguat.
Indeks Korea Stock Exchange Kospi saat dibuka naik 0,45% ke 2.036,89.
Pada pukul 07:43 WIB atau pukul 09:41 waktu Tokyo, Kospi jadi menguat 0,07%ke 2.029,24.
Bursa emerging market naik seiring rebound bursa China, dan meredanya kekhawatiran jika pemerintah Tiongkok tidak akan dapat mengatasi gejolak pasar ekuitas.
Indeks Hang Seng China Enterprises hentikan penurunan lima hari, Shanghai Composite Index naik terbesar sejak 2009.
Indeks MSCI Emerging Markets melonjak 1,8% ke 920,51.
Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini, dan meyakini turbulensi pasar keuangan dari China ke Yunani tidak akan menyebabkan dampak luas.
"Pasar yang rebound karena pejabat China telah mengumumkan kebijakan yang membantu menstabilkan pasar saham, pasar juga optimistis terkit kesepakatan Yunani," kata Michael Wang, Ahli Strategi Amiya Capital LLP seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/7/2015).
Sementara itu pemerintah Yunani mengajukan proposal baru yang diharapkan akan meyakinkan kreditor, untuk membiarkan negara tinggal di serikat mata uang Eropa.
Proposal ditetapkan akan dibahas pada pertemuan puncak hari Minggu, untuk menentukan apakah Yunani akan mendapatkan bailout baru, atau dipaksa untuk meninggalkan Zona Euro.
Bursa Eropa menguat, kalangan investor mulai mengabaikan kekhawatiran tentang krisis utang Yunani dan bursa Cina rebound.
Indeks Stoxx Europe 600 menguat 8 poin atau 2,19% ke 381,06 pada penutupan perdagangan Kamis (9/7/2015) waktu London.
"Mulai merasa sepertinya akan dapat menutup bab ini (soal Yunani), dan banyak orang mencari (sentimen lain) untuk melangkah kembali ke pasar saham," kata Heinz-Gerd Sonnenschein, Ahli Strategi Deutsche Postbank AG, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/7/2015)
Bursa Amerika Serikat menguat setelah pasar saham China rebound terbesar sejak 2009, sehingga mengurangi kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi negara negara tersebut.
Sementara itu Yunani mendekati tenggat waktu untuk mengamankan bailout dari para kreditor.
Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp naik lebih dari 1,4%, Walgreens Boots Alliance Inc naik 4,2%, Apple Inc turun 2%.
Indeks The Standard & Poor 500 naik 4 poin atau 0,23% ke 2.051,31 pada penutupan perdagangan Kamis (9/7/2015) waktu New York atau Jumat WIB pagi.
Dow Jones Industrial Average naik 33 poin, atau 0,19% ke 17.548,62.
“IHSG kembali melemah. Padahal laju sejumlah bursa saham Asia, terutama dari Tiongkok dan sekitarnya yang sebelumnya anjlok, mulai bergerak naik. IHSG terlihat masih dalam tren pelemahan lanjutan. Bahkan adanya pertemuan Presiden Jokowi dengan dunia usaha, tidak cukup kuat membuat laju IHSG bergerak naik. Rilis penurunan proyeksi ekonomi Asean dari IMF menjadi 4,7% dari perkiraan sebelumnya 5,2%, dan pernyataan para pejabat yang memberikan kesan negatif dampak perlambatan ekonomi China ke Indonesia, menambah kepanikan di pasar. Kami mengharapkan pelemahan yang terjadi dapat terbatas, agar tidak membuka celah penurunan lebih dalam. Tetap cermati sentiment yang ada. Asing kembali melakukan aksi jual. Transaksi asing kembali net sell. Dari net buy Rp 60,02 miliar menjadi net sell Rp 482,97 miliar,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya.