Bisnis.com, JAKARTA—Komentar pesimistis The Fed terkait prospek ekonomi memicu apresiasi rupiah dan mata uang Asia lain pada Kamis (9/7/2015)
Rupiah hari ini menguat 0,16% ke Rp13.334 per dolar AS setelah dibuka naik tipis 0,04% dan bergerak pada kisaran Rp13.317—Rp13.373 per dolar AS.
Pelemahan dolar AS memicu apresiasi rupiah dan mata uang Asia. Indeks dolar AS kemarin ditutup turun 0,59% dan hari ini sempat merosot hingga 0,33%.
Dolar melemah setelah notulensi rapat FOMC Juni yang dirilis The Fed menunjukkan keraguan para pejabat bank sentral AS tersebut untuk mulai menaikkan suku bunga.
Seluruh peserta rapat, kecuali 1 orang, merasa membutuhkan bukti lebih kuat tentang pertumbuhan ekonomi sebelum mempertimbangkan kenaikan suku bunga.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini turun dari Rp13.346 per dolar AS menjadi Rp13.347 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Nilai | Perubahan |
9/7/2015 | Rp13.334 | +0,16% |
8/7/2015 | Rp13.356 | -0,20% |
7/7/2015 | Rp13.330 | +0,13% |
6/7/2015 | Rp13.347 | -0,20% |
3/7/2015 | Rp13.320 | +0,13% |
sumber: Bloomberg