Bisnis.com, JAKARTA—Kecemasan investor pasca hasil referendum Yunani membuat IHSG kembali merosot tajam pada Senin (6/7/2015).
IHSG hari ini ditutup tergelincir 1,33% ke level 4.916,74. Indeks terus tertekan pada kisaran 4.913,29—4.960,99 setelah dibuka turun 0,74% ke level 4.946,10.
Dukungan 61% rakyat Yunani atas penolakan pemerintah negara tersebut terhadap syarat dana talangan dari kreditor membuat pasar negara berkembang kembali bergejolak.
Wellian Wiranto, ekonom dari OCBC, mengatakan gejolak di pasar akan bertahan selama belum ada kepastian penyelesaian utang Yunani.
Apalagi di pasar Indonesia yang akan mengalami penyusutan volume perdagangan menjelang libur panjang lebaran.
“Aset-aset yang biasanya paling banyak dipegang investor asing akan menjadi sorotan karena paling terpengaruh oleh sentimen global,” kata Wellian.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi beban utama IHSG dengan pelemahan 10,92 poin, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merosot 6,62 poin.
Sebanyak 222 saham hari ini diperdagangkan menguat dari 514 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hanya 60 saham yang menguat dan 232 saham lainnya stagnan.
Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, cuma indeks sektor agribisnis yang bertahan menguat dengan kenaikan 0,88%.
IHSG melemah bersama indeks bursa utama lain di Asia Pasifik seperti Hang Seng, Nikkei 225, dan KOSPI. Penguatan hanya terjadi pada indeks bursa Shanghai.
“Selama menunggu ada ketidakpastian, (pasar cenderung) dipermainkan persepsi yang bisa beda. (Untuk investor) saya lihat sebaiknya lebih berpikir jangka panjang,” kata Analis Riset Panin Sekuritas, Purwoko
Sartono.
Indeks Bisnis27 hari ini turun 1,60% ke level 416,65, sedangkan rupiah terdepresiasi 0,20% ke Rp13.347 per dolar AS di pasar spot.
Saham-saham penekan utama IHSG:
BBRI | -3,93% |
UNVR | -1,99% |
BMRI | -2,21% |
UNTR | -4,41% |
Saham-saham pendorong utama IHSG:
SUPR | +15,63% |
SSMS | +7,26% |
AALI | +1,96% |
PJAA | +13,64% |
Sumber: Bloomberg