Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO menguat tajam pada Rabu (1/7/2015) mengikuti lonjakan harga kedelai di Amerika Serikat.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini ditutup di harga tertinggi. CPO naik 1,75% ke 2.268 ringgit atau Rp8,04 juta per ton.
CPO hari ini terus diperdagangkan menguat pada kisaran 2.234—2.268 ringgit per ton setelah dibuka naik 1,26% ke harga 2.257 ringgit per ton.
Harga kedelai di bursa komoditas Chicago kemarin melonjak 5,84% di penutupan setelah data Departemen Pertanian AS menunjukkan kenaikan permintaan kedelai.
Minyak kedelai kemarin juga diperdagangkan menguat 1,98% dan hari ini sempat naik hingga 0,21% meski berbalik melemah 0,50% pada pukul 17.37 WIB.
Kedelai adalah bahan baku subtitusi utama kelapa sawit. Kedua produk digunakan dalam produksi industri manufaktur makanan jadi dan kosmetik.
Data ekspor Malaysia turut mendorong pergerakan harga CPO. Intertek menyatakan ekspor kelapa sawit Malaysia melonjak pada Juni didorong permintaan dari India dan Afrika. Ekspor naik 6,2% pada Juni ke 1,65 juta ton, volume ekspor terbesar sejak Oktober 2013.
Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
1/7/2015 | 2.268 | +1,75% |
30/6/2015 | 2.229 | -1,68% |
29/6/2015 | 2.267 | -0,48% |
26/6/2015 | 2.278 | +0,62% |
25/6/2015 | 2.264 | -0,26% |
Sumber: Bloomberg