Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet rebound pada Rabu (1/7/2015) setelah kemarin jatuh ke level terendah selama 1 bulan.
Kontrak karet untuk pengiriman Desember 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, naik 1,28% ke 220,80 yen atau Rp23.968 per kilogram.
Harga karet pagi tadi dibuka merosot tipis 0,09% ke 217,80 yen per kilogram kemudian berbalik menguat hingga sempat diperdagangkan naik 1,83% ke harga 222 yen per kilogram.
Naohiro Niimura dari Market Risk Advisory, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan harga karet rebound setelah tekanan dari gejolak utang Yunani berakhir.
“Risiko dari Yunani sudah diperhitungkan dalam harga saat ini (priced in), sebelum referendum hari Minggu,” kata Niimura.
Selain itu, harga komoditas karet terdorong oleh kinerja industri manufaktur China yang semakin stabil dan perbaikan kinerja pabrik-pabrik besar di Jepang.
Indeks manufaktur China, konsumen karet terbesar dunia, naik dari 49,2 pada Mei menjadi 49,4 pada Juni.
Adapun indeks manufaktur Tankan Jepang naik dari 12 pada kuartal I/2015 menjadi 15 pada kuartal II/2015. Indeks Tankan mengukur kondisi usaha perusahaan Jepang dengan modal melebihi 20 juta yen.
Pergerakan Harga Karet Kontrak November di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
1/7/2015 | 220,80 | +1,28% |
30/6/2015 | 218,00 | -2,81% |
29/6/2015 | 221,60 | -0,81% |
26/6/2015 | 223,40 | -1,33% |
25/6/2015 | 226,40 | -2,50% |
sumber: Bloomberg