Bisnis.com, JAKARTA - Harga tembaga anjlok setelah pasar khawatir permintaan logam industri kian menyusut.
Masalah Yunani yang gagal bayar utang kepada International Monetary Fund, membuat permintaan logam industri di Eropa terancam menyusut.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 13.44 WIB, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terkoreksi tipis 0,01% menjadi US$5.764 per metrik ton.
Sedangkan harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (Comex) naik 0,48% menjadi US$2,62 per pon.
Analis senior Australia & New Zealand Banking Group Ltd., Daniel Hynes mengatakan Eropa menjadi wilayah yang memiliki konsumsi logam industri yang cukup besar.
“Jadi, masalah kepercayaan dan sentimen dari Eropa menjadi penting untuk pergerakan harga logam industri,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Rabu (1/7).
Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur China pada Juni mencapai level 50,2, tetapi angka itu masih di bawah ekspektasi pasar yang yakin bisa mencapai 50,4.
Meskipun begitu, angka di atas 50 menandakan sudah mulainya ekspansi setelah pada dua bulan kebelakang terkontraksi.