Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO semakin tergelincir pada Selasa (30/6/2015) seiring pergerakan harga minyak kedelai di Amerika Serikat.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, anjlok 1,63% ke harga 2.230 ringgit atau Rp7,91 juta per ton menjelang penutupan.
CPO hari ini terus tertekan pada kisaran 2.221—2.247 ringgit per ton setelah dibuka turun 0,88% ke harga 2.247 ringgit per ton.
Pergerakan harga CPO seiring dengan pelemaan harga minyak kedelai di bursa komoditas Chicago. Minyak kedelai untuk pengiriman Desember 2015 hari ini jatuh hingga 1,02% dan diperdagangkan tuurn 0,84% ke US$33,13/pound pada pukul 17.30 WIB.
Nilai tukar ringgit juga menekan pergerakan harga minyak sawit mentah. Ringgit hari ini terapresiasi 0,29% ke 3,7733 per dolar AS setelah terdepresiasi selama 5 hari berturut-turut.
Sementara itu, Intertek menyatakan ekspor kelapa sawit Malaysia melonjak pada Juni didorong permintaan dari India dan Afrika. Ekspor naik 6,2% pada Juni ke 1,65 juta ton, volume ekspor terbesar sejak Oktober 2013.
Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
30/6/2015 | 2.230 | -1,63% |
29/6/2015 | 2.267 | -0,48% |
26/6/2015 | 2.278 | +0,62% |
25/6/2015 | 2.264 | -0,26% |
24/6/2015 | 2.270 | +2,21% |
Sumber: Bloomberg