Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sempat menikmati tren rebound, spot emas kembali mengalami tekanan menyusul menguatnya dolar Amerika Serikat.
Emas dan dolar AS selalu berlawanan arah, jika dolar AS menguat maka emas melemah karena emas yang ditraksasikan dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.
Mengacu data goldprince pada Rabu malam (17/6) pukul 21.03 WIB, harga spot emas kembali anjlok 2,11 poin (0,18%) di area US$1.178,39 per ounce, padahal di pagi hari bertengger di area US$1.181,91 per ounce.
Bagaimana pergerakan harga emas di esok hari, Kamis 18 Juni 2015, simak pergerakannya di laporan LIVE Bisnis.com. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi yang menjalankan.
JANGAN LEWATKAN: Keputusan Sidang Isbat Awal Puasa Ramadan 2015
Harga spot emas kian anjlok. Data goldprice hingga Rabu (17/6) pukul 21.03 WIB, spot emas kian terpuruk di area US$1.178,39 per ounce, melemah 2,11 poin (0,18%)
Karat | Persen | Harga(Rp) |
22 | 91,7 | 456.500 |
20 | 83,3 | 415.000 |
18 | 75,0 | 373.500 |
16 | 66,7 | 332.000 |
14 | 58,3 | 290.500 |
Ket: Harga Buy Back Antam Rp498.000/gram
Sumber: ODNV
Harga emas batangan ritel Aneka Tambang (Antam) saat ini belum bisa ditampilkan karena belum ada pasokan data dari Logam Mulia.
Harga emas diprediksi berpeluang menguat seiring dengan berakhirnya pertemuan Federal Open Market Committee pada hari ini.
Dua penyokong harga emas hari ini adalah kembali ditundanya kenaikan suku bunga Federal Reserve dan semakin kacaunya pembicaraan polemik utang Yunani.
Adnan Chaniago, analis senior PT Global Artha Futures, mengatakan harga emas kemungkinan akan bergerak stabil di kisaran US$1.170 sampai US$1.185.
Namun, pergerakan bisa berubah drastis dalam jangka dekat menjelang berakhirnya pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) nanti. (Surya Rianto)
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh dolar AS yang menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$4,9 (0,41%), menjadi menetap di US$1.180,90 per ounce.
Logam mulia berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,16%menjadi 94,99 pada pukul 18.29 GMT. (Antara)