Bisnis.com, JAKARTA - PT Central Proteina Prima Tbk., perusahaan budidaya perikanan, membidik pendapatan lebih dari Rp10 triliun pada tahun ini atau tumbuh lebih dari 5% dibandingkan dengan Rp9,45 triliun pada 2014.
Direktur Keuangan Central Proteina Saleh Yu mengatakan kontribusi penjualan pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan 2014. Pada tahun lalu, kontribusi penjualan produk pakan dan produk udang mencapai 88,7%.
“Untuk pakan ikan, penjualan domestik agak sedikit turun di kuartal I. Tapi April-Mei ini sudah membaik,” kata Saleh seusai paparan publik, Jumat (12/6/2015).
Pada kuartal I/2015, emiten berkode saham CPRO itu membukukan pendapatan hingga Rp2,27 triliun atau tumbuh 15,5% dibandingkan dengan Rp1,96 triliun pada periode yang sama 2014. Saleh mengatakan kenaikan pendapatan berasal dari peningkatan pendapatan produk udang sebesar 4,5% dan produk pakan 21,7%.
Menurutnya, pendapatan perusahaan berasal dari penjualan ke luar negeri sebesar 35%, domestik 50% dan sisanya untuk plasma. Pada tahun ini, perusahaan berencana menjajaki pasar ekspor baru di Eropa seperti Italia, Swiss, Denmark serta Asia Tenggara seperti Myanmar, Filipina dan Malaysia.
Selain itu, perusahaan juga telah memulai penjualan produk ke India karena tren produksi di negara tersebut yang cenderung meningkat. Kualitas pakan milik Central Proteina yang dipadukan dengan bimbingan teknis dianggap dapat meningkatkan efisiensi budidaya udang di India.