Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) diestimasi bisa mencatat pertumbuhan laba sebesar 16% pada tahun ini dan 34% pada tahun depan.
Tjandra Lienandjaja, analis PT Mandiri Sekuritas, mengatakan kinerja BTN akan meningkat signifikan pada sisi operasional dan kualitas aset.
"Kami meningkatkan prediksi laba sebesar 16% untuk 2015 dan 34% pada 2016 karena adanya potensi kenaikan margin, " tulisnya seperti dikutip Bisnis.com dari riset perseroan, Sabtu (16/5/2015).
Di samping kenaikan margin, Tjandra menjelaskan, perbaikan kinerja BTN juga didorong oleh penurunan pinjaman tidak lancar atau non performing loan (NPL) dan pertumbuhan aset yang tinggi.
Kendati demikian, Mandiri Sekuritas menilai BTN masih berpotensi menghadapi berbagai risiko, antara lain pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan kenaikan suku bunga.
Berdasarkan laporan keuangan BTN, tingkat NPL tercatat stabil di level 4,78%. Sebelumnya, Maryono, Direktur Utama BTN, mengatakan pemulihan aset bermasalah atau recovery akan menampakkan hasil cukup signifikan pada kuartal II 2015.
Dia mengimbuhkan, pemulihan aset bermasalah akan mendorong pemangkasan beban provisi sehingga laba bersih BTN bisa terdongkrak. "Recovery mulai membaik tapi memang belum utuh. Kami harapkan pada semester satu sudah signifikan sehingga provisi turun, labanya naik," jelasnya.
Hingga akhir 2015, BTN menargetkan pertumbuhan laba sebesar 40%. Sementara itu, per Maret 2015 laba bersih BTN tumbuh 18% menjadi Rp402 miliar.
Perolehan laba bersih BTN ditunjang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 11,2% dan pendapatan nonbunga yang juga naik 13,3%. Selain itu, pertumbuhan laba juga ditunjang oleh penurunan beban provisi sebesar 22,4% menjadi Rp189 miliar.