Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Tertekan, Pasar Soroti Undangan Obama ke Enam Raja Timteng

Dua patokan harga minyak mentah dunia bergerak melemah. Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Juni 2015 pada Selasa (12/5/2015, pk. 06:35 WIB melemah 0,24% ke US$59,21/ barel
Harga minyak mentah melemah./
Harga minyak mentah melemah./

Bisnis.com, JAKARTA— Dua patokan harga minyak mentah dunia bergerak melemah.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Juni 2015 pada Selasa (12/5/2015), pk. 06:35 WIB melemah 0,07% ke US$59,21/ barel. Pada penutupan perdagangan Senin (11/5/2015) melemah 0,24% ke US$59,25/barel.

Minyak Brent di London berbasis ICE Futures Europe exchange kontrak Juni pada penutupan perdagangan Senin, melemah 0,73% ke US$64,91/barel.

Harga minyak dunia turun akibat kekhawatiran kelebihan pasokan kembali mengemuka, setelah data AS menunjukkan pengeboran minyak meningkat di sejumlah daerah, seperti dikutip Antara, Selasa (12/5/2015).

"Setelah semua bertaruh produksi minyak AS akan jatuh, banyak spekulan memainkan peranan utama dalam mendorong harga minyak naik 50% dalam empat bulan lalu," kata Tim Evans, Analis Citi Futures seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan pasokan minyak mentah yang tinggi diimbangi berita tambahan stimulus moneter China, dan keputusan oleh Raja Saudi untuk melewatkan pertemuan puncak dengan Presiden AS Barack Obama pekan ini.

Dikemukakan Raja Salman dari Saudi menolak undangan untuk menghadiri pertemuan puncak yang diselenggarakan Presiden Obama, di tengah kecemasan terkait negosiasi nuklir AS-Iran.

Seperti diketahui Obama telah mengundang enam raja, emir dan sultan Teluk ke tempat peristirahatan kepresidenan di Camp David, dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan yang sedang goyah saat Washington melakukan negosiasi dengan Teheran. Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, mengatakan Salman akan absen dari pertemuan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper