Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah mengalami depresiasi paling tajam sejak awal tahun pada Kamis (7/5/2015), tertekan oleh penarikan modal investor global.
Rupiah hari ini ditutup anjlok 0,87% ke Rp13.148 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index, level terendah dalam hampir 2 bulan.
Depresiasi tersebut adalah yang paling tajam sejak mata uang Garuda anjlok 1,27% pada hari perdagangan pertama 2015.
Perdagangan rupiah di pasar spot hari ini dibuka dengan pelemahan tipis 0,02% ke Rp13.038 per dolar AS. Rupiah kemudian sempat jatuh hingga 0,90% ke Rp13.152 per dolar AS dan naik tipis 0,02% ke Rp13.033 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia hari ini tertekan seiring penarikan modal investor global dari pasar-pasar negara berkembang.
Sentimen negatif mewarnai pasar sejak kemarins setelah Gubernur The Fed Janet Yellen mengindikasikan lonjakan yield obligasi pemerintah AS jika Fed Fund Rate dinaikkan. Yellen juga menyatakan valuasi saham di bursa AS saat ini terlalu tinggi.
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan kurs tengah pada Rp13.065 per dolar AS, turun dari Rp13.040 per dolar AS pada hari sebelumnya.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Nilai | Perubahan |
7/5/2015 | Rp13.148 | -0,87% |
6/5/2015 | Rp13.035 | -0,21% |
5/5/2015 | Rp13.062 | +0,58% |
4/5/2015 | Rp12.987 | -0,30% |
30/4/2015 | Rp12.963 | -0,20% |
sumber: Bloomberg