Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat kelebihan permintaan atas penerbitan Sukuk Mudharabah Tahun 2015.
Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, mengatakan berdasarkan hasil penawaran awal yang telah dilakukan, jumlah emisi sukuk yang akan diterbitkan mencapai Rp500 miliar atau lebih rendah dibandingkan kisaran batas atas sebesar Rp750 miliar.
"Oversubscribed 259% [atau 2,59 kali], kuponnya 9,25%," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).
Sebelumnya, BNI Syariah menawarkan tingkat bagi hasil di kisaran 8,75%-9,75%. Dinno mengatakan, dana hasil penerbitan sukuk ini cukup memadai untuk menopang ekspansi pembiayaan yang ditargetkan mencapai 25% hingga akhir tahun.
Dia menyebut, ke depan BNI belum berencana untuk menerbitkan sukuk karena tingkat permodalan perseroan hingga saat ini masih cukup untuk mendanai bisnis hingga dua tahun ke depan. Per Maret 2015, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 15%. Namun, rasio menjadi 17% bila tidak memperhitungkan risiko operasional.
Dinno menambahkan, seluruh dana dari penerbitan sukuk akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan perumahan. Sektor perumahan meruapakan sektor andalan perseroan dengan porsi portofolio mencapai Rp6,9 triliun atau hampir 50% dari total portofolio pembiayaan BNI Syariah per Maret 2015.