Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang kuartal I/2015, laba PT Bank Bukopin Tbk. terkoreksi 19,22% akibat tingginya beban biaya dana serta tekanan kondisi makro ekonomi yang mengalami perlambatan pada awal tahun ini.
Direktur Keuangan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto mengatakan pada triwulan pertama tahun ini, pendapatan bunga perusahaan tumbuh 17,35% secara year on year (y-o-y) dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,9 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, fee based income yang diraup emiten berkode saham BBKP tersebut juga naik 29,1% y-o-y dari Rp207 miliar menjadi Rp268 miliar.
“Namun demikian, karena tekanan akibat tingginya beban biaya dana dan kondisi makro ekonomi sampai awal 2015 yang masih belum kondusif, posisi laba sebelum pajak Bank Bukopin pada kuartal pertama tahun ini turun 17,96% y-o-y menjadi Rp258 miliar,” papar Tri Joko dalam siaran persnya, Rabu (29/4).
Sementara itu, menurut Tri Joko, laba bersih perusahaan pada kuartal I/2015 tercatat sebesar Rp199 miliar. Dengan perolehan tersebut, laba bersih BBKP juga terkoreksi 19,22% dari Rp246,36 miliar di kuartal I/2014.
Tri Joko memaparkan pada 3 bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit di posisi 13,5% y-o-y menjadi Rp55,3 triliun.
Menurutnya, peningkatan tersebut ditopang melonjaknya penyaluran kredit mikro yang naik 53,39% y-o-y menjadi Rp6,28 triliun. Kemudian, lanjut Tri, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) pun naik 16,46% menjadi Rp19,83 triliun pada kuartal I/2015.
Dana pihak ketiga (DPK) BBKP pun pada kuartal I/2015 terpantau naik 12,55% y-o-y menjadi Rp14,3 triliun ditopang peningkatan deposito yang naik 22,52% y-o-y.
Dengan pertumbuhan tersebut, pada triwulan pertama tahun ini, aset BBKP tumbuh 12,69% y-o-y menjadi Rp81,5 triliun.