Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO: 6 Hari Merosot, Setelah Muncul Sinyal Malaysia Genjot Produksi

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,62% ke harga 2.080 ringgit atau Rp 7,58 juta per ton
 CPO melemah tertekan sinyal peningkatan stok minyak sawit Malaysia./
CPO melemah tertekan sinyal peningkatan stok minyak sawit Malaysia./

Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO di Bursa Malaysia telah merosot selama 6 hari berturut-turut pada Rabu (29/4/2015).

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,62% ke harga 2.080 ringgit atau Rp 7,58 juta per ton. CPO diperdagangkan di angka 2.087 ringgit per ton pada pukul 10.18 WIB, atau lebih rendah 0,29% dari harga penutupan kemarin.

Harga sawit terus tertekan sejak Rabu pekan lalu (22/4/2015) dan telah menembus level terendah 7 bulan. Hari ini, harga terendah CPO di Bursa Malaysia tercatat di level 2.070 ringgit atau Rp7,54 juta per ton.

Tekanan terhadap harga sawit antara lain muncul dari potensi kenaikan produksi Malaysia di tengah permintaan global yang masih lesu. 

Departemen Pertanian Amerika Serikat memperkirakan produksi sawit Malaysia pada 2014–2015 mencapai 20,1 juta ton atau naik dari 19,54 ton dari periode sebelumnya.

Kepastian pengenaan pungutan untuk ekspor sawit Indonesia belum menunjukkan pengaruh positif pada harga CPO di Bursa Malaysia. 

Harian Bisnis Indonesia hari ini melaporkan Kepala Staf Kepresidanan Luhut Pandjaitan memastikan Presiden Jokowi akan menandatangani pungutan US$50 per ton yang mulai berlaku pada Mei tersebut.

 

Pergerakan Harga Kontrak CPO Juli 2015 

Waktu

Ringgit Malaysia/Ton

Persentase Perubahan

29/4/2015

(10.18 WIB)

2.087

-0,29%

28/4/2015

2.093

-0,71%

27/4/2015

2.108

-2,14%

24/4/2015

2.154

-0,19%

23/4/2015

2.158

-0,09%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro