Bisnis.com, JAKARTA--Tingkat volume produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mengalami penurunan 11,5% pada tiga bulan pertama 2015, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perseroan menyebutkan jumlah produksi CPO kuartal I/2015 mencapai 78.258 ton, sedangkan pada 2014 sebesar 88.385 ton.
Kemudian, produksi tandan buah segar (TBS) juga mengalami penurunan tipis 1,4%, menjadi 298.953 ton.
Di sisi lain, harga rata-rata CPO perseroan juga mengalami penurunan 12,5% dari Rp8,8 juta/ton menjadi Rp7,7 juta/ton.
"Namun, kami optimistis memasuki kuartal kedua ini, produksi TBS dan CPO perseroan akan membaik. Hal ini sudah terlihat pada Maret 2015, di mana produksi TBS maupun CPO sudah lebih tinggi dari Maret 2014," ujar Wakil Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo dalam keterangan resmi, Rabu (29/4/2015).
Sampai Maret 2015, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 81.142 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 63.486 hektare merupakan lahan tertanam kebun ini, dengan usia rata-rata mencapai 8,1 tahun.
PT Dharma Satya Nusantara (DSN) merupakan perusahaan milik mantan petinggi PT Astra International Tbk (ASII), Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat) Teddy Rachmat begitu biasa disebut, menjadi presiden direktur di Astra International Tbk (ASII) yang melepaskan jabatannya pada 2002. Teddy Rachmat mendirikan perusahaan sendiri dengan bendera Group Triputra.
Berkat Triputra ini, nama Teddy Rachmat masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2012. Forbes menaksir jumlah kekayaan Teddy sekitar US$1,1 miliar dan berada di urutan 16 orang terkaya di Indonesia