Bisnis.com, JAKARTA—Stimulus moneter China mendorong harga minyak sawit yang diperdagangkan di Bursa Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini naik hingga 1,21% ke 2.174 ringgit atau sekitar Rp7,57 juta per ton. Komoditas tersebut diperdagangkan naik 0,28% ke 2.154 ringgit per ton menjelang penutupan.
Harga komoditas minyak sawit terus diperdagangkan lebih mahal dari penutupan Jumat dan bergerak pada kisaran 2.147—2.174 ringgit per ton setelah dibuka naik 0,88% ke 2.167 ringgit per ton.
Harga CPO dan komoditas lain tedorong oleh keputusan People Bank of China memangkas rasio wajib cadangan bank di bank sentral (reserve requirement ratio) sebesar 1% menjadi 18,5%.
CPO diperdagangkan menguat bersama dengan kenaikan harga komoditas terkait seperti minyak jenis Brent yang hari ini sempat melonjak hingga 1,40% ke US$64,34/barel dan harga minyak kedelai yang sempat melonjak 0,85% ke US$32/pound.
Minyak bumi bersama CPO digunakan dalam produksi biodisel, sedangkan minyak kedelai adalah bahan baku subtitusi utama CPO dalam produksi industri pengolahan produk konsumen.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Juli 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
20/4/2015 (16.59 WIB) | 2.154 | +0,28% |
17/4/2015 | 2.148 | +0,09% |
16/4/2015 | 2.146 | -0,23% |
15/4/2015 | 2.151 | +0,42% |
14/4/2015 | 2.142 | +0,85% |
Sumber: Bloomberg