Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Sinyal Kenaikan Fed Rate Ditunda Dorong Dow Jones

NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengemukakan laju bursa saham Amerika Serikat masih positif, sejalan dengan ekspektasi akan ditundanya percepatan kenaikan Fed Rate
Bursa AS di zona positif./
Bursa AS di zona positif./

Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengemukakan laju bursa saham Amerika Serikat masih positif, sejalan dengan ekspektasi akan ditundanya percepatan kenaikan Fed Rate

Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan laju bursa saham AS bergerak sesuai harapan, yang masih mampu melanjutkan penguatan ditopang aksi M&A dari sektor farmasi.

Data yang dirilis cukup positif a.l Personal spending dan Dallas Fed manufacturing index tercatat turun, namun personal income, PCE price index, pending home sales tercatat naik.

Laju bursa saham AS sempat bergerak variatif cenderung melemah menutup akhir kuartal I/2015, ujarnya, seiring respons terhadap data yang dirilis a.l kenaikan redbook, shiller home price, Chicago PMI, dan CB consumer confidence.

Sementara itu, tambahnya, kembali turunnya harga minyak setelah pembahasan nuklir antara Iran dengan 6 negara mendekati akhir kesepakatan, direspons dengan pelemahan saham energi.

Laju bursa saham AS sempat melemah dipicu respons negatif pelaku pasar terhadap rilis lemahnya data yang dirilis a.l turunnya pertumbuhan MBA mortgage applications, ADP employment change, pertumbuhan construction spending, hingga lebih rendahnya indeks ISM manufacturing PMI. Rilis kenaikan markit manufacturing PMI tidak terlalu cukup kuat menahan sentimen negatif tersebut.

Reza mengatakan laju bursa saham AS mampu berbalik naik meski tipis, seiring respons positif pelaku pasar terhadap berkurangnya defisit neraca perdagangan, turunnya klaim pengangguran, dan naiknya factory orders.

“Di akhir pekan, laju pasar saham AS masih dapat berada di zona hijau meski rilis data government payrolls, manufactruing payrolls, hingga nonfarm payrolls menunjukkan penurunan dan tetapnya unemployment rate. Dengan lemahnya rilis data tersebut memberikan penilaian kemungkinan tertundanya percepatan kenaikan suku bunga The Fed,” kata Reza dalam risetnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper