Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Digerakkan 2 Sentimen Utama

Harga minyak mentah dunia diprediksi akan stabil di tengah koreksi dolar AS akibat data ekonomi yang tidak menggembirakan dan berlanjutnya negosiasi nuklir Iran hingga melewati tenggat waktu.
 Minyak/Bloomberg
Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah dunia diprediksi akan stabil di tengah koreksi dolar AS akibat data ekonomi yang tidak menggembirakan dan berlanjutnya negosiasi nuklir Iran hingga melewati tenggat waktu.

“Untuk Kamis, harga bergerak di kisaran US$46 hingga US$49 per barel,” menurut prediksi analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures, Kamis (2/4/2015).

Padahal, data cadangan dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan terjadinya kenaikan yang lebih besar dari prediksi.

Akan tetapi,  bukan berarti minyak bebas dari tekanan mengingat terkatung-katungnya perundingan program nuklir Iran mungkin memberi dorongan. Yang pasti, harga masih dibayangi oleh isu kelebihan pasok minyak mentah dunia, menurut riset tersebut.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2015 pada perdagangan pagi ini dibuka melemah 0,1% pada posisi US$49,59 per barel.
Pada pukul 06:39 WIB harga komoditas tersebut kembali melemah 0,86% ke posisi US$49,66 per barel sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (2/4/2015). Kemarin (31/3/2015), harga minyak mentah acuan Amerika Serikat tersebut menguat 5,23% dan bertengger di posisi US$50,09 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper