Bisnis.com, MELBOURNE – Harga minyak kembali terjatuh setelah data pasokan dan produksi minyak mingguan Amerika Serikat kembali meningkat.
David Lennox, analis Fat Prophets, mengatakan harga minyak diprediksi akan kembali terjun ke level terendah karena pasokan Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan level tertinggi sepanjang masa.
“Pasar kini mengetahui apa target Federal Reserve (the Fed), kini fokusnya kembali menuju perkembangan stabilisasi pasar minyak,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (19/3).
Data Energy Information Adminitration (EIA) yang rilis kemarin menyebutkan pasokan minyak AS sampai 13 Maret 2015 naik 2,13% menjadi 458,5 juta barel dibandingkan dengan 6 Maret 2015 sebesar 448,9 juta barel.
Sementara itu, produksi minyak mingguan AS ikut naik 0,56% menjadi 9,41 juta barel per hari, dibandingkan dengan 9,36 juta barel per hari.
Pada perdagangan kemarin sampai pukul 18:54 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 3,58% menjadi US$43,06 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 1,56% menjadi US$55,04 per barel.