Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat melemah 0,32% ke 98,232 pada pk. 13:17 WIB, Kamis (19/3/2015). Bahkan indeks dolar sempat menyentuh level 97.
”Dolar mengalami kejatuhan harian terbesarnya dalam 6 tahun, setelah the Fed meredam ekspektasi investor akan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat,” tulis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (19/3/2015).
Dikemukakan koreksi tajam ini mengangkat sejumlah mata uang dari keterpurukannya. Namun diprediksi tren belum bisa berubah.
Dikemukakan Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen memberi sinyal pihaknya tidak berencana menghentikan kebijakan akomodatif dalam waktu dekat. Meski menghilangkan katasabar, Yellen mengatakan bukan berarti suku bunga bisa segera naik.
Menurutnya, kenaikan hanya bisa terjadi bila pihaknya yakin inflasi bisa kembali ke target 2%. Apalagi Yelllen juga mengatakan apresiasi dolar menekan ekspor dan inflasi.
Memperkecil peluang kenaikan suku bunga acuannya, setelah Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi tahun ini dan depan. Proyeksi PDB tahun ini diturunkan menjadi 2,3—2,7% dari 2,6%--3%. Untuk inflasi, Fed memperkirakan tingkatnya baru bisa mendekati 2% pada akhir 2016.