Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat Kamis (19/3/2015) menguat.
“Rupiah diperkirakan menikmati momentum penguatan hari ini menyusul pelemahan dolar,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Ciptadalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (19/3/2015).
Sesuai dugaan, the Fed menghilangkan kata “sabar” dalam pernyataanya. Akan tetapi, di luar dugaan, survei internal the Fed justru memangkas proyeksi suku bunga the Fed, sehingga menyebabkan harapan kenaikan suku bunga yang agresif jatuh.
Kejatuhan tersebut bersamaan dengan kejatuhan indeks dolar dan yield UST hingga dini hari tadi.
“Mata uang lain seperti yen dan euro mendapatkan momentum untuk menguat tajam terhadap dollar. Dollar diperkirakan masih akan lemah di perdagangan Asia pagi ini,” kata Rangga.
Dari dalam negeri, ujarnya, intervensi oleh BI makin aktif tidak lama setelah pernyataan bulanan Rapat Dewan Gubernur dirilis. Di kesempatan lain pejabat BI juga mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sudah jauh lebih lemah dari nilai fundamentalnya.