Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merevisi nilai emisi obligasi II tahap V senilai total Rp4,6 triliun khususnya untuk seri C berjangka 5 tahun menjadi Rp2,7 triliun.
Berdasarkan prospektus singkat yang dipublikasikan perseroan, Kamis (12/3/2015), disebutkan sejumlah revisi nilai emisi obligasi dilakukan terhadap nilai dalam tiga seri yang diterbitkan.
Pengumuman itu dirilis setelah rampungnya masa penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap V tahun 2015 pada 10 Maret lalu. Jumlah pokok obligasi tersebut sebesar Rp4,6 triliun yang terdiri dari 3 seri.
Pertama, seri A memiliki tingkat bunga tetap 8,25% per tahun. Jumlah pokok obligasi Rp575 miliar dengan jangka waktu 370 hari.
Kemudian, seri B dengan tingkat bunga tetap 9% per tahun. Jumlah pokok seri ini mencapai Rp1,298 triliun direvisi dari sebelumnya Rp1,248 triliun dengan jangka waktu 3 tahun.
Ketiga, seri C dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun. Jumlah pokok obligasi seri ini sebesar Rp2,727 triliun, direvisi dari sebelumnya Rp2,402 triliun dengan jangka waktu 5 tahun.
Sedangkan, sisa jumlah pokok yang ditawarkan maksimum Rp375 miliar tidak dicantumkan dan dimasukkan ke dalam ketiga seri obligasi tersebut. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 13 Juni 2015 dengan pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri adalah seri A pada 23 Maret 2016, seri B pada 13 Maret 2018, dan 13 Maret 2020 untuk seri C.
Obligasi ini, Eximbank telah mendapatkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada level idAAA. Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ditunjuk sebagai wali amanat. Rencana penggunaan dana dari PUB ini akan digunakan untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekspor.