Bisnis.com, JAKARTA- Harga crude palm oil (CPO) mencatatkan angka terendah sejak 2009 dengan selalu berada di bawah US$700 sejak tahun lalu. Selain itu, terjadi permintaan produk minyak kelapa sawit itu di beberapa negara utama pengimpor, seperti India dan Tiongkok.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Yusni Emilia Harahap menyatakan meskipun harga dan permintaan CPO sudah mulai tertekan pada tahun lalu, namun komoditas itu masih menjadi penopang ekspor pertanian pada 2014.
Yusni menjelaskan, berdasarkan angka sementara Kementerian Pertanian, total volume ekspor produk pertanian tahun lalu mencapai 33,4 juta ton atau meningkat dari tahun 2013 sebesar 30,7 juta ton. khusus volume ekspor CPO sendiri naik dari 25 juta ton menjadi 28 juta ton.
“Memang kelapa sawit menyumbang paling besar dari lima komoditas perkebunan utama, karet, kopi, kakao dan teh,” kata Yusni, Jumat (20/2/2015).
Dengan capaian itu, nilai ekspor pertanian juga merangkak naik dari sebelumnya USS23,7 juta pada 2013 menjadi US$26,2 juta selama 2014.
KOMODITAS 2014 : Ekspor CPO Topang Pertanian
Harga crude palm oil (CPO) mencatatkan angka terendah sejak 2009 dengan selalu berada di bawah US$700 sejak tahun lalu. Selain itu, terjadi permintaan produk minyak kelapa sawit itu di beberapa negara utama pengimpor, seperti India dan Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

36 menit yang lalu
BEI Bakal Buka Kode Broker, Pasar Saham Diharap Makin Bergairah

5 jam yang lalu
Dua Aksi Korporasi Dongkrak Modal Inti Bank Victoria (BVIC)
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
