Bisnis.com, JAKARTA – Harga crude palm oil (CPO) pasar global diperkirakan masih akan sulit menembus angka US$ 700 per metrik ton sampai akhir bulan ini.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan kondisi Malaysia yang mulai pulih pascabanjir serta turunnya nilai mata uang Malaysia terhadap dollar jadi penyebab utama
“Sehingga kembali menyulitkan harga CPO pasar global untuk terdongkrak,” katanya, Jumat, (20/2/2015).
Harga rata-rata CPO global sepanjang Januari 2015 hanya mampu bergerak di kisaran US$610 – US$ 707,5 per metrik ton. Harga rata-rata Januari 2015 adalah US$ 669,6 per metrik ton atau turun 1% dibandingkan harga rata-rata bulan Desember 2014 yaitu US$ 677,6 per metrik ton.
Fadhil mengatakan bencana banjir di Malaysia yang mengakibatkan pasokan CPO berkurang juga tak mampu mengerek harga selama Januari. Hal itu dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak dunia dan rendahnya permintaan dari beberapa negara pengekspor.
“Harga justru terjerembab terutama pada pekan terakhir dimana harga tersungkur ke US$ 610 per metrik ton,”katanya.
Sementara itu, dia melanjutkan, harga pada dua pekan pertama Februari mulai merangkak naik meskipun masih sulit untuk menembus US$ 700 per metrik ton.