Bisnis.com, JAKARTA—Tren pelemahan rupiah diprediksi bertahan dalam jangka pendek usai pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Rupiah turun 0,57% ke Rp12,835 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index meski sempat menguat 0,45% ke Rp12.704 pada pembukaan pagi tadi.
Ariston Tjendra, analis PT Monexindo Futures, mengatakan penurunan BI rate sebesar 25 basis poin akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.
Namun, pelonggaran moneter tersebut akan menahan rupiah bergerak terhadap dolar AS dalam jangka pendek.
Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp12.720—Rp12.900 per dolar AS sepanjang pekan.
Dia memperkirakan rupiah akan terus tertekan selama Bank Sentral AS belum memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
“Dolar AS baru akan melemah bila The Fed mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga AS tahun ini atau menahan kebijakan saat ini untuk waktu yang lebih lama,” katanya dalam rilis yang diterima bisnis.com, Rabu (18/2/2015).
Ariston menambahkan rupiah juga bisa berbalik menguat jika perundingan negosiasi utang Yunani menunjukkan perkembangan yang positif bagi pasar.