Bisnis.com, JAKARTA - Transaksi valuta asing (valas) diprediksikan akan mencatatkan peningkatan seiring bertambahnya kegiatan lindung nilai (hedging) pada tahun ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Foreign Exchange Market Committee (Indo FEMC) A Bimo Notowidigdo mengungkapkan dengan adanya kegiatan lindung nilai dari korporasi dan badan usaha milik negara (BUMN) maka transaksi valas akan semakin meningkat.
Menurutnya, bila dibandingkan 2013 dengan 2014, transaksi valas pada tahun lalu mencatatkan penurunan sebab kondisi karena perlambatan ekonomi.
"Tahun ini transaksi valas akan naik, karena korporasi sudah melakukan hedging," katanya.
Adapun volume transaksi valas di Indonesia berkisar US$5 miliar. Angka tersebut cenderung kecil bila dibandingkan kawasan seperti Malaysia dan Singapura masing-masing sudah mencapai US$11,09 miliar dan US$383,07 miliar.
Bimo mengungkapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait Utang Luar Negeri (ULN) akan mendorong transaksi valas. Dalam PBI Nomor 16/21/PBI/2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank terdapat rasio hedging minimum 25% dari selisih negatif antara aset valas dan kewajiban valas.
Hingga kini korporasi bisa melakukan hedging di bank-bank asing. Namun dalam beleid tersebut mengatur pada 2017 penggunaan produk hedging harus melalui perbankan domestik.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti mengungkapkan dengan adanya SOP yang sudah pasti maka BUMN bisa bernafas lega saat melakukan hedging, sebab BI, KPK dan BPK sudah menemukan kesepakatan.
"Kini sekarang permasalahannya, apakah bank-bank mampu menyediakan produk hedging. Karena instrumen forwad perbankan di Indonesia hanya 3 bulan dan 6 bulan, padahal korporasi butuh tenor setahun," ucapnya.
Hedging Dongkrak Transaksi Valas
Transaksi valuta asing (valas) diprediksikan akan mencatatkan peningkatan seiring bertambahnya kegiatan lindung nilai (hedging) pada tahun ini.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

14 menit yang lalu
Kinerja Pertanian Kuartal I/2025: Bukti Sukses atau Sinyal Peringatan?

7 jam yang lalu
Job Market Outlook Remains Bleak
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
