Bisnis.com, JAKARTA - Samin Tan - orang terkaya ke-28 versi Majalah Forbes - pemilik PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) ingin kembali menguasai Asia Resources Minerals Plc, induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Manajemen BORN mengajukan untuk mengganti jajaran direksi Asia Resources Minerals dan menempatkan empat wakilnya di kursi manajemen induk usaha BRAU tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi dari Asia Resources Minerals yang diterima Bisnis.com, Rabu (7/1/2014), BORN telah meminta untuk menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) sejak 23 Desember 2014.
Dewan direksi Asia Resources menjawab permintaan tersebut dan akan mengirimkan pemberitahuan resmi RUPS kepada pemegang saham pada 12 Januari 2015 mendatang.
Direksi Asia Resources telah menerima pemberitahuan dari BORN pada 22 Desember lalu terkait permintaan RUPS dan mengganti sejumlah jajaran direksi perusahaan tambang tersebut.
Manajemen BORN meminta agar RUPS mencopot Richard Gozney, Amir Sambodo, Hamish Tyrwhitt dan setiap direktur tambahan yang ditunjuk selama periode permintaan RUPS tersebut hingga digelarnya rapat pemegang saham.
Kemudian, manajemen BORN meminta pemegang saham dapat menunjuk Kenneth Raymond Allan, Kin Chan, Benjamin Alexander Wiley, dan Alexander Ramlie sebagai direktur Asia Resources. Keempatnya adalah perwakilan dari BORN.
Manajemen BORN belum menjelaskan alasan permintaan perubahan direksi Asia Resources termasuk menghapus CEO independen asal Indonesia dan direktur independen senior. Pemberitahuan dari BORN yang belum jelas itu menyebabkan ketidakjelasan.
Perubahan yang diusulkan oleh BORN akan memberikan pengendalian atas direksi Asia Resources oleh Samin Tan. Anak usaha Asia Resources, BRAU dipastikan akan dikendalikan untuk kepentingan BORN dan Samin Tan, tetapi tidak bagi kepentingan pemegang saham Asia Resources lain.
Berpotensi Tambah Ketidakpastian
Selain itu, usulan perubahan direksi Asia Resources oleh BORN akan menambah ketidakpastian terhadap pembayaran utang jatuh tempo BRAU pada 2015. Gagalnya pembayaran itu akan mengakibatkan utang BRAU default dan kemungkinan suspensi perdagangan saham Asia Resources dan hilangnya listing premium Asia Resources.
Berbeda yang diusulkan oleh BORN terhadap Asia Resources, direktur independen Asia Resources memiliki strategi untuk manajemen ke depan. Khususnya bagi seluruh pemegang saham.
Sir Richard Gozney, Direktur Independen Senior Asia Resources mengatakan dewan direksi Asia Resources difokuskan untuk melaksanakan strategi untuk memberikan nilai bagi para pemegang saham, termasuk Samin Tan dan BORN.
"Termasuk bagi utang jatuh tempo BRAU pada 2015 yang akan diperpanjang. BORN tidak menjelaskan alasan pengajuan usulan mereka pada saat kritis ini dan tindakannya menyebabkan ketidakpastian yang tidak perlu," ungkapnya.
Chairman Asia Resources, Bob Kamandanu mengatakan dirinya telah bekerja dengan dewan direksi dan manajemen independen yang ada saat ini untuk meningkatkan struktur operasional dan modal.
"Saya mendorong para pemegang saham untuk menolak usulan BORN, dan memungkinkan tim yang ada sekarang untuk terus menjalankan strategi yang tepat bagi Asia Resources ke depan melalui pemungutan suara pada RUPS terhadap usulan BORN," tegasnya.