Bisnis.com, JAKARTAAnak Usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., PT Golden Plantation, siap mengakuisisi dua perusahaan perkebunan dan mengembangkan lahan tertanam seluas 5.000 ha hingga 8.000 ha setiap tahunnya sebagai bagian dari ekspansi.
Selain itu, perseroan juga menargetkan mampu meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) hingga 56,25% dari 64.000 ton pada 2013 menjadi 100.000 ton di tahun ini. Golden Plantation juga mematok target produksi TBS sebanyak 120.000 ton pada 2015.
Kami juga tengah menambah kapasitas pabrik kelapa sawit dari 30 ton TBS per jam menjadi 45 ton TBS per jam untuk dua tahun yang akan datang, ujar Direktur Utama Golden Plantation Budhi Istanto Suwito, Selasa (25/11/2014).
Saat ini, perseroan memiliki total area konsesi (landbank) seluas 49.411 ha dengan luas tertanam sekitar 35% atau 17.000 ha. Dengan begitu, dalam tiga tahun ke depan seluruhlandbankyang dimiliki perseroan saat ini akan tertanam.
Untuk mengembangkan bisnis perkebunan kelapa sawit tersebut, Golden Plantation rencananya menggunakan sebagian dana dari publik yang akan diperoleh melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Perseroan menawarkan 21,83% sahamnya ke publik yang berjumlah 800 juta lembar. Adapun nilai nominal saham Rp100 dengan rentang harga yang ditawarkan Rp250-Rp300. Artinya, jika seluruh saham yang ditawarkan tersebut diserap publik, perseroan akan meraup dana Rp200 miliar hingga Rp240 miliar.
Dari dana hasil IPO tersebut, sekitar 32% yang akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perseroan, sedangkan 68% akan dipakai untuk mengakuisisi 77,5% saham PT Bailangu Capital Investment dan 99,99% saham PT Persada Alam Hijau.
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan 1 miliar Waran Seri I yang setara dengan 35% saham dengan harga sama. Dengan begitu, hasil penerbitan waran tersebut berpotensi menambah dana hingga Rp300 miliar.
Masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung dari 25 November 2014 hingga 2 Desember 2014. Adapun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) direncanakan akan keluar pada 11 Desember 2014 dan masa penawaran umum pada 15 Desember hingga 17 Desember 2014