Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMAS COMEX 8 November: Harga Rebound 2,4% Setelah Pengangguran dan Dolar AS Turun

Harga emas berjangka di divisi Comex pada perdagangan Sabtu (8/11/2014) pagi menguat, capai level tertinggi sejak Juni, karena teknikal rebound setelah tingkat pengangguran di AS turun.
 Emas Batangan
Emas Batangan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka di divisi Comex pada perdagangan Sabtu (8/11/2014) pagi menguat, capai level tertinggi sejak Juni, karena teknikal rebound setelah tingkat pengangguran di AS turun.

Harga emas berjangka di divisi Comex untuk pengiriman Desember naik 2,4%, menetap di US$1.169,80 per ons, merupakan kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 19 Juni.

Harga emas rebound atau berbalik naik dari tingkat terendah selama empat tahun pada Jumat waktu setempat, karena dolar AS tertekan oleh data penggajian (payroll) non pertanian yang suram.

Tingkat pengangguran turun menjadi 5,8% pada Oktober menurut sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat. Namun demikian, laporan yang sama menunjukkan lapangan pekerjaan non pertanian meningkat 214.000 pada Oktober, jauh lebih rendah dari yang diharapkan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, perdagangan emas lebih dari dua kali lipat rata-rata 100 hari. Di sisi lain, dolar AS menuju penurunan terbesar dalam tiga pekan terhadap 10 mata uang lainnya.

Data tenaga kerja AS mendorong spekulasi bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga rendah di tengah kelesuan pertumbuhan ekonomi global.

Sebelum laporan itu, harga emas turun ke level terendah sejak 2010 dan dolar AS menyentuh level tertinggi 5 tahun.

"Orang-orang mengharapkan jumlah yang lebih tinggi, dan kami melihat reaksi spontan di pasar dengan dolar melemah dan emas kembali mendapatkan penawaran," ujar Michael Gayed, kepala strategi investasi yang membantu mengelola U$220 juta aset di Pension Partners LLC di New York, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (8/11/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper