Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI FARMASI: Kuartal III, Penjualan Phapros Capai Rp400 Miliar

PT Phapros Tbk (non listed) mencatat total penjualan pada kuartal III/ 2014 senilai Rp400 miliar atau tumbuh sebesar 12% dibandingkan periode sama tahun lalu, dengan berlakunya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Bisnis.com, SEMARANG — PT Phapros Tbk (non listed) mencatat total penjualan pada kuartal III/ 2014 senilai Rp400 miliar atau tumbuh sebesar 12% dibandingkan periode sama tahun lalu, dengan berlakunya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Direktur Utama PT Phapros Tbk Iswanto mengatakan penjualan bisa meningkat lebih besar pada kuartal IV atau akhir tahun ini. Sementara laba bersih perseroan hingga September mencapai Rp18 miliar atau tumbuh 24% dibandingkan dengan periode sama pada 2013.

“Tiga bulan terakhir ini penjualan makin besar. Pola bisnis farmasi ini biasanya akan meningkat di akhir tahun,” kata Iswanto usai menerima sertifikasi akreditasi ISO 17025 di area pabrik Phapros Semarang, Selasa (28/10/2014).

Hingga akhir tahun, kata dia, perseroan menargetkan total pendapatan sebesar Rp620 miliar atau meningkat 19% dari tahun lalu senilai Rp521 miliar. Adapaun, perseroan mengincar total laba bersih sebesar Rp63-65 miliar, tumbuh sebesar 50% dibandingkan pencapaian pada tahun lalu yang mencapai Rp43 miliar.

“Untuk merealisasikan target tersebut, kami telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah dengan memperkuat pasar ekspor," terangnya.

Belum lama ini, perseroan berhasil melakukan ekspor perdana ke Kamboja. Untuk meningkatkan pasar ekspor, perseroan akan masuk ke pasar Vietnam dan Afganistan. Selain untuk menggenjot penjualan, kata Iswanto, fokus Phapros dalam memperkuat pasar ekspor adalah untuk menekan dampak dari fluktuasi rupiah.

“Selama ini terjadi ketidakseimbangan karena bahan baku kami kebanyakan impor sedangkan pendapatan diterima dalam bentuk rupiah," ujar dia.

Sementara itu, terkait rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), perseroan telah melaksanakan proses seleksi penjamin emisi. "Kami telah melakukan beauty contest dengan mengundang sekuritas BUMN. Hal ini dilakukan untuk menciptakan sinergi antara BUMN dan anak usaha," ujarnya.

Perseroan mengincar dana segar sebesar Rp350-400 miliar dari proses IPO. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan produk baru di Ungaran yang membutuhkan biaya investasi sebesar Rp330 miliar. Selain itu, hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja dan investasi lain.

Pihaknya mengutarakan peningkatan pendapatan terjadi karena pertumbuhan yang tinggi dari permintaan obat generik dari rumah sakit yang melayani program BPJS Kesehatan. Kendati penjualan obat generik meningkat, namun pihaknya terlambat mengantisipasinya. Pasalnya, obat-obatan ethical yang biasa dipasarkan melalui rumah sakit mengalami penurunan.

“Memang terjadi pergeseran portofolio produk. Ada kebijakan dari RS dalam melayani peserta BPSJ Kesehatan yang mendorong penggunaan obat generik. Jadi permintaan generik sangat besar, produk ethical-branded tertekan. Tetapi tahun depan sudah ada penyesuaian,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper