Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah akan Lelang SUN Rp8 Triliun, Berikut Review Pekan Lalu

Pemerintah berencana melelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa ini (14/10/2014), dengan target indikatif sebesar Rp8 triliun.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana melelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa ini (14/10/2014), dengan target indikatif sebesar Rp8 triliun.

Berdasarkan riset Kresna Securities hari ini, harga SUN bergerak menguat pada sesi perdagangan pekan lalu. Yield SUN FR69 (5 tahun) turun 10bps, FR70 (10 tahun) turun 11bps, FR71 (15 tahun) turun 12bps, dan FR68 (20 tahun) turun 12bps.

Penguatan ini cenderung dipicu oleh data inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar dan penguatan pasar bond di bursa regional dan global.

Di tengah meningkatnya minat pada safe haven asset, pasar primer Indonesia masih relatif kuat. Pada lelang sukuk yang dilakukan pada pekan lalu (7/10), total permintaan yang masuk mencapai Rp3,5 triliun (lebih tinggi 2,3x dari target indikatif sebesar Rp1,5 triliun).

“Pemerintah menyerap keseluruhan penawaran. Sentimen domestik diperkirakan masih akan menjadi pendukung pasar primer," ujar tim riset Kresna Securities, Senin (13/10/2014).

Pelaku pasar di bursa global cenderung memburu asset yang dianggap aman setelah ECB mengingatkan ancaman deflasi di zona Eropa semakin nyata jika reformasi gagal dijalankan. Selain itu, meningkatnya permintaan terhadap safe have assets juga dipicu oleh meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global, terutama setelah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global ke 3,3% untuk 2014 dan 3,8% untuk 2015F (vs. estimasi sebelumnya di 3,8% untuk 2014E dan 4,0% untuk 2015F pada JulI 2014).

Sentimen tersebut membuat SUN AS tenor 10 turun 15bps (di level 2,28%), sedangkan yield SUN Jerman dan Prancis turut turun 4bps (di level 0,89%) dan 1bps (di level 1,25%).

Di tengah meningkatnya minat pada safe haven asset, pasar primer Indonesia masih relatif kuat. Pada lelang sukuk yang dilakukan pada pekan lalu (7/10), total permintaan yang masuk mencapai Rp3,5 triliun (lebih tinggi 2,3x dari target indikatif sebesar Rp1,5 triliun). Pemerintah menyerap keseluruhan penawaran. Sentimen domestik diperkirakan masih akan menjadi pendukung pasar primer.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper