Bisnis.com, JAKARTA—Kerusuhan politik terbesar Hong Kong sejak tahun enampuluhan telah membuat daya saing pasar modal wilayah itu lemah dibandingkan pesaingnya, bursa Shanghai.
Indeks Hang Seng yang melemah ke level terendah dalam tiga bulan pada hari ini telah menghapus gap antar saham yang tercatat di dua bursa (dual-listed shares) setelah mencapai angka 12% pada Juli. Hang Seng turun 1,1% pada triwulan ini, sedangkan Shanghai Composite Index (SHCOMP) mencuat 15% atau satu perbedaan kinerja tertinggi sejak 2009.
Pada saat nilai saham Hong Kong tertahan akibat bentrok antara aktivis pro demokrasi dan polisi di distrik bisnis wilayah itu, spekulasi stimulus pemerintah China telah berperan melambunghkan harga saham di Shanghai. Perbedaan itu mengisyaratkan preferensi yang lebih tinggi pada saham China Daratan sebelum dimulai trading link bulan depan. Nilai pembelian saham harian lintas wilayah diperkirakan mencapai hingga 23,5 miliar yuan (US$3,8 miliar.
“Melihat situasi yang berkembang di Hong Kong, bisa dipahami bahwa investor asing akan mengurangi investasinya di Hong Kong dan beralih ke Shanghai setelah dimulai koneksi kedua bursa tersebut,” ujar Hao Hong, analis Bocom International Holdings Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2014).
Indesk Hang Seng (HSI) turun 1,2% menjadi 22.949,11 pukul 09:56 waktu setempat, sedangkan Shanghai Composite sedikit berubah mendekati level tertinggi sejak Maret 2013.