Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melaju kencang pasca Federal Reserve AS meningkatkan estimasi suku bunga.
Index Topix saat penutupan hari ini, Kamis (18/9/2014), menyentuh level tertinggi sejak Juli 2008, yakni di angka 1.317,9.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 berada di kisaran level 16.000 untuk pertama kalinya sejak Januari 2014.
Sementara itu, kurs yen terhadap dolar AS terdepresiasi ke level 108,87 yen/US$, level terendah sejak September 2008.
Ayako Sera, Market Strategist di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, mengatakan investor di pasar saham tidak berpikir The Fed sedang panik, sementara investor di pasar mata uang berpikir suku bunga akan naik dengan cepat, yang menyebabkan dolar menguat.
“Perbedaan pandangan kedua pasar tersebut sangat besar. Bagi Jepang, pasar akan lebih menguntungkan jika yen lemah,” ujarnya seprti dikutip Bloomberg, Kamis (18/9/2014).
Mitsushige Akino, Executive Officer di Ichiyoshi Asset Management Co, menjelaskan sebenarnya keputusan The Fed tersebut telah diperkirakan sebelumnya, namun koreksi yen terhadap dolar AS yang melebih level 108 yen/US$ mengejutkan dan juga menguntungkan.
“Dengan demikian, ada konsensus yang terbangun bahwa bahkan jika yen terus melemah, hal itu tidak akan menyebabkan kenaikan lebih lanjut di pasar saham, sehingga sisi resisten atas akan terbatas,” ungkapnya.