Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia pada awal perdagangan Rabu (17/9/2014) bergerak melemah 0,24% ke 2.116 ringgit per ton.
“Indikator Stochastic yang berada di area overbought mengisyaratkan adanya potensi aksi profit-taking pasca rebound beberapa hari terakhir,” kata Zulfirman Basir, Analis PT Monex Investindo Futures, melalui riset yang diterima Bisnis.com, Rabu (17/9/2014)
Dari sisi fundamental, tambahnya, investor mungkin akan bersikap waspada menjelang rilis hasil kebijakan moneter Federal Reserve pada Kamis dini hari yang dapat turut mempengaruhi sentimen terhadap komoditas global.
Pelaku pasar juga menantikan pertemuan bank sentral Malaysia besok yang dapat turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar Ringgit Malaysia dan juga pergerakan harga minyak sawit.
Sementara itu, suntikan likuiditas senilai US$82 miliar oleh bank sentral Cina kepada 5 bank terbesar memberikan investor harapan akan dapat terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi konsumen palm oil terbesar nomor 2 di dunia tersebut. Ini mungkin dapat memberikan sentimen positif.
“Outlook palm oil kini menjadi netral, namun palm oil dapat alami penguatan terbatas dengan target kenaikan RM2150 dan stop-loss RM2080. Minyak sawit kemungkinan diperdagangkan di kisaran RM2090 hingga RM2115 untuk hari ini,” ungkap Zulfirman.