Bisnis.com, JAKARTA—Bursa Asia menanjak, menghentikan penurunan terpanjang indeks regional sejak 2002, sementara tembaga melonjak menyusul rencana bank sentral China menggenjot stimulus.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% pada pukul 9.25 waktu Tokyo, menanjak untuk kali pertama dalam 10 hari. Ini dipicu kenaikan indeks Topix Jepang 0,1% dan Kospi Seoul melesat 0,7%.
Indeks berjangka Standard & Poor’s 500 sedikit berubah setelah angka acuan AS itu naik paling tinggi dalam sebulan. Adapun harga tembaga melonjak 0,8% pada awal perdagangan London, sementara nikel melejit 1,5%.
Sementara itu, greenback dolar AS melemah sedikitnya 0,3% terhadap won Korea dan ringgit Malaysia. Minyak di New York bertengger di angka US$94,65 per barel, mendekati rekor tertinggi dalam 2 pekan.
China menggelontorkan 500 miliar yuan (US$81,4 miliar) ke empat bank terbesarnya, ungkap Sina.com, karena pemimpin ekonomi terbesar Asia itu ingin mendorong pertumbuhan di tengah tanda-tanda memburuknya perlambatan ekonomi.
Spekulasi the Fed akan mempertahankan suku bunga acuan tetap rendah untuk sementara waktu hari ini menekan dolar, sementara quantitative easing segera berakhir bulan depan. AS dan Malaysia akan melaporkan angka inflasi hari ini, sementara Thailand akan merilis tingkat bunga acuan.