Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam 0,94% ke 5.197,12 pada perdagangan Selasa (9/9/2014), setelah sempat ditutup di rekor tertinggi baru 5.246,48 pada Senin.
Rupiah kemarin ditutup melemah 0,39% ke Rp11.771 per dolar Amerika Serikat.
IHSG anjlok 0,94% ke 5.197,12. “Pembahasan perubahan UUD Pilkada menghambat momentum kenaikan IHSG. Namun ini hanya efek sementara,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (9/9/2014).
IHSG ditutup anjlok 0,94% ke 5.197,12. “Seiring dengan pecahnya rekor tertinggi IHSG pada awal pekan, maka sekarang pergerakan IHSG berada pada fase konsolidasi. (Kondisi itu) normal pasca tercetaknya sejarah baru,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (9/9/2014).
Menutup perdagangan hari ini, IHSG anjlok 0,94% ke 5.197,12. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,38% ke Rp11.771 per dolar AS.
IHSG turun 0,67% ke 5.211,34. Rupiah melemah 0,32% ke Rp11.764 per dolar AS. “Pelemahan IHSG membentuk penembusan ke bawah top box dan menutup gap kemarin. Pelemahan ini memberi sinyal negatif dan membuka kembali peluang untuk penutupan gap sebelumnya pada kisaran 5.077—5.088, dan 5.113—5.127. Support terdekat pada kisaran 5.200, sedangkan resisten terdekat di kisaran level 5.275,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima siang ini, Selasa (9/9/2014).
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih terpantau turun tajam 0,73% ke 5.203,36. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,31% ke Rp11.762 per dolar AS.
IHSG melemah 0,71% ke 5.209,06 pada akhir sesi I. .“Pelemahan IHSG ditengarai karena antara lain adanya aksi profit taking atas kenaikan sebelumnya dan nilai tukar rupiah yang kembali melemah,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima siang ini, Selasa (9/9/2014).
Menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah 0,71% ke 5.209,06. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,37% ke Rp11.769 per dolar AS.
IHSG melemah 0,65% ke 5.212,45. Kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah 0,27% ke Rp11.754 per dolar AS pada perdagangan Selasa (9/9/2014).
IHSG anjlok 0,79% ke 5.205,18. Rupiah melemah 0,26% ke Rp11.756 per dolar AS.
Seluruh mata uang di Asia Tenggara melemah terhadap dolar AS dengan Malaysia paling tertekan 0,5% ke RM 3,19/US$. Selanjutnya pelemahan dialami oleh Filipina sebesar 0,27% ke 43,68 peso/US$, Indonesia sebesar 0,24% ke Rp11.753/US$, Thailand sebesar 0,1% ke 32,1 baht/US$, dan Singapura sebesar 0,02% ke 1,25 dolar Singapura/US$
IHSG turun 0,29% ke 5.231,17, rupiah melemah 0,21% ke Rp11.751 per dolar AS. "Profit taking (karena kamarin sudah menorehkan sejarah di level tertingginya). Jadi wajar saja, jika posisi saat ini lepas dulu (menjual saham yang telah mengalami kenaikan harga cukup tinggi," kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi, Selasa (9/9/2014)
Membuka perdagangan pagi ini indeks masih melanjutkan penguatan, naik tipis 0,05% ke 5.249,08. Adapun nilai tukar rupiah melemah 0,26% ke Rp11.757 per dolar AS.
Setelah pada perdagangan kemarin mencatat sejarah, dengan mencetak rekor level tertingginya. Nampaknya IHSG hari ini mendapat sejumlah tantangan untuk melanjutkan penguatannya. Mengingat bursa regional yang melemah, dan laju dolar yang terus berlari di level puncaknya. Berikut data terkait yang bisa diklik:
BURSA AS: Indeks S&P Terkoreksi 0,3%, Dow Jones Turun 0,2%
BURSA EROPA: Indeks Stoxx 600 Turun 0,4% Seiring Valuasi Tinggi
INDEKS DOLAR AS: Masih Berlari. Dibuka Naik 0,12% ke 84,33