Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

OBLIGASI PEMERINTAH: Transaksi Turun 31,72%, FR0071 Teraktif

Setelah melonjak di atas 100% kemarin, volume transaksi obligasi pemerintah tercatat turun 31,72% pada perdagangan Rabu (3/9/2014).
Gita Arwana Cakti
Gita Arwana Cakti - Bisnis.com 04 September 2014  |  09:45 WIB
OBLIGASI PEMERINTAH: Transaksi Turun 31,72%, FR0071 Teraktif
Memantau layar surat utang negara - Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Setelah melonjak di atas 100% kemarin, volume transaksi obligasi pemerintah tercatat turun 31,72% pada perdagangan Rabu (3/9/2014).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip riset Debt Research Danareksa Sekuritas dan dirilis Kamis (4/9/2014), volume transaksi obligasi pemerintah kemarin tercatat Rp13,54 triliun, dari transaksi sebelumnya Rp19,83 triliun.

Jumlah tersebut juga di bawah rata-rata transaksi harian tahun ini sebesar Rp10,14 triliun. Adapun obligasi tenor jangka menengah antara 5-15 tahun yang paling diburu.

Obligasi seri FR0071 tercatat menjadi obligasi pemerintah teraktif dengan volume transaksi mencapai Rp3,73 triliun.

Selanjutnya, obligasi pemerintah seri FR0069 menempati peringkat kedua teraktif dengan volume transaksi Rp1,78 triliun.

Dan posisi ketiga teraktif ditempati oleh obligasi pemerintah seri FR0053 dengan volume transaksi Rp1,77 triliun.

Berikut rincian obligasi pemerintah teraktif untuk perdagangan Rabu (3/9/2014)

Seri Obligasi

Yield

(%)

Volume

(Rp. miliar)

Jatuh Tempo

FR0071

8,39

3.729,5

15 Maret 2029

FR0069

7,87

1.779,57

15 April 2019

FR0053

8,02

1.776,4

15 Juli 2021

FR0068

8,54

1.723,46

15 Mei 2034

FR0070

8,07

1.400,53

15 Maret 2024

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Obligasi Pemerintah obligasi pemerintah ri
Editor : Linda Teti Silitonga

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top